Ini Baru Mantap, PT Vale Indonesia Tetap Catatkan Kinerja Stabil di Triwulan Ketiga 2024 Meski Harga Nikel Global Anjlok

MENITNEWS.COM, SOROWAKO — PT Vale Indonesia Tbk (IDX: INCO) merilis hasil keuangan dan operasional untuk triwulan ketiga 2024, yang menunjukkan kinerja positif di tengah tantangan harga nikel global yang sedang menurun.

Meski menghadapi tekanan harga, PT Vale berhasil mempertahankan stabilitas produksi dan berkomitmen terhadap upaya keberlanjutan yang mendukung transisi energi dan ekonomi rendah karbon di Indonesia.

Pada triwulan ketiga 2024, PT Vale mencatatkan produksi nikel dalam matte sebesar 18.008 metrik ton, meningkat 9% dari triwulan sebelumnya.

Secara kumulatif, produksi nikel dalam matte hingga sembilan bulan pertama 2024 mencapai 52.783 metrik ton, atau naik 2% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pencapaian ini menjadi bukti bahwa PT Vale berhasil mengoptimalkan operasi dan meningkatkan kualitas kadar bijih nikel yang diproduksi, dengan rata-rata kadar bijih mencapai 1,79% di triwulan ketiga.

Selain itu, perbaikan dalam proses pengolahan kalsin di fasilitas Sorowako turut mendukung hasil produksi yang lebih stabil dan berkualitas.

Direktur Utama PT Vale Indonesia, Febriany Eddy, menyampaikan optimisme perusahaan dalam mencapai target produksi tahunan sebesar 70.800 metrik ton hingga akhir 2024.

“Meskipun pasar nikel global mengalami penurunan harga, kami tetap fokus pada efisiensi operasional dan penguatan kualitas produksi untuk menjaga daya saing kami di pasar. Kami berkomitmen mencapai target produksi sambil memperhatikan aspek keberlanjutan yang menjadi prioritas utama kami,” ujarnya.

Dari sisi finansial, PT Vale membukukan pendapatan sebesar USD 229,8 juta pada triwulan ketiga 2024. Kendati menghadapi penurunan harga realisasi rata-rata nikel sebesar 9% dari triwulan kedua, perusahaan tetap mampu menjaga stabilitas keuangan melalui efisiensi dan manajemen biaya yang ketat. EBITDA pada periode ini mencapai USD 46,9 juta, sedikit menurun dibandingkan triwulan sebelumnya, terutama disebabkan oleh harga nikel yang lebih rendah dan adanya kegiatan pemeliharaan di fasilitas penggilingan batu bara.

Namun, perusahaan terus berupaya untuk memperkuat daya saing dan meningkatkan kualitas operasional agar tetap bertahan di tengah fluktuasi harga komoditas. Baca juga: Tegas dalam Penanggulangan Penyakit Menular, PT Vale IGP Morowali Raih Penghargaan ADINKES 2024 Selain pencapaian operasional dan finansial, PT Vale Indonesia juga menunjukkan komitmen kuat terhadap keberlanjutan.

Dalam upaya mengedepankan Environmental, Social, and Governance (ESG), PT Vale berhasil meraih skor risiko ESG sebesar 29,4 dari Sustainalytics, yang mencerminkan kesungguhan perusahaan dalam mengelola dampak lingkungan dan sosial. Baca juga: SCI Belajar Praktik Pengelolaan Tambang dan Keberlanjutan Lingkungan di PT Vale Sebagai bukti tambahan dari upaya keberlanjutan ini, PT Vale menerima Penghargaan Subroto dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sekitar.

Pada akhir triwulan ketiga, PT Vale juga mengumumkan rencana untuk penjualan perdana bijih nikel pada triwulan keempat 2024, yang masih menunggu persetujuan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB). Langkah ini diharapkan akan mendiversifikasi pendapatan perusahaan dan membuka peluang baru bagi pertumbuhan berkelanjutan.

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap ekonomi rendah karbon, PT Vale mengalokasikan hampir 25% dari total pembiayaan, atau setara dengan Rp 54,4 triliun, untuk proyek-proyek yang mendukung transisi energi bersih di Indonesia.

Ini sejalan dengan target Indonesia dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan komitmen Paris Agreement, di mana PT Vale memainkan peran aktif dalam mendukung pengembangan energi terbarukan dan pengelolaan sumber daya yang ramah lingkungan.

Melalui langkah-langkah inovatif dan upaya konsisten untuk memperbaiki kualitas produksi serta memperkuat aspek keberlanjutan, PT Vale Indonesia berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dalam industri pertambangan Indonesia dan mendukung agenda nasional menuju masa depan yang lebih hijau. (rls)

Comment