MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Universitas Hasanuddin (Unhas), resmi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Drop Out (DO) terhadap Alief Gufran, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB), akibat keterlibatannya dalam pesta minuman keras (miras) di lingkungan kampus. Keputusan ini diumumkan Kabag Humas Unhas, Ahmad Bahar, dalam konferensi pers di lantai 8 Gedung Rektorat Unhas, Kamis (28/11/2024) malam.

Ahmad Bahar menegaskan, pemecatan Gufran tidak berkaitan dengan aksi demonstrasi mahasiswa terkait kasus pelecehan di FIB. Ia menjelaskan, kasus Gufran sudah dalam proses penanganan sejak Oktober 2024 lalu.

“Tidak ada kaitannya dengan demo pelecehan, cuma karena kebetulan putusannya jatuh setelah yang bersangkutan melakukan demo kekerasan seksual tersebut. Jadi, peristiwanya beririsan. Sejak Oktober sudah berproses kasusnya di Komdis,” jelas Ahmad Bahar.

Menurutnya, Gufran dicabut status mahasiswanya, setelah tertangkap basah pesta miras di sekitar Mimbar Kansas FIB Unhas, Selasa dini hari, 22 Oktober 2024.

Tim Sekuriti Unhas yang tengah berpatroli, menemukan Gufran bersama sejumlah rekannya, termasuk dari fakultas lain dan perguruan tinggi lain, yang sedang asyik menenggak minuman beralkohol seperti ballo dan anggur merah.

“Kala itu, Satpam mengamankan sekitar 17 botol bekas miras dari lokasi kejadian. Aksi ini dinilai melanggar berbagai aturan yang berlaku di lingkungan Unhas, termasuk Surat Edaran Rektor Nomor: 09501/UN4.1/HK.05/2023 tentang Pelaksanaan Aktivitas Akademik dan Non-Akademik di Lingkungan Universitas Hasanuddin serta Pakta Integritas yang ditandatangani Gufran saat diterima sebagai mahasiswa,” ungkap Ahmad Bahar.

Selain itu, Gufran juga terbukti melanggar beberapa pasal dalam Kode Etik Mahasiswa Universitas Hasanuddin (KEMUH), seperti pasal 14: Larangan menginap di kampus tanpa izin pimpinan. Pasal 16 Ayat 5: Larangan mengonsumsi minuman beralkohol, dan pelanggaran berulang.

Dalam catatan Komisi Disiplin (Komdis), Gufran telah dua kali tertangkap pesta miras di Kampus Merah. Yang menjadi sorotan, Gufran kerap mengundang pihak luar kampus untuk ikut serta, termasuk individu yang telah berstatus drop out dari fakultas lain. (mta)