MENITNEWS.COM, GORONTALO — Hari ini, Kamis (5/12/2024) Provinsi Gorontalo genap berusia 24 tahun. Pemerintah Provinsi (Pemprov) pun telah resmi merilis desain logo yang mengandung makna mendalam merepresentasikan nilai-nilai adat dan budaya Gorontalo.

Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim, menjelaskan bahwa logo tersebut secara keseluruhan bertujuan untuk memperkenalkan lima prinsip dasar warga Gorontalo dalam membangun daerahnya. Prinsip-prinsip ini, yang telah ada sejak abad ke-16, mirip dengan Pancasila namun dengan kearifan lokal dari masyarakat Serambi Madinah.

“Payu limo totalu terdiri dari bangusa talalo (bangsa dijaga), nyawa podungalo (nyawa taruhannya), lipu poduluwalo (negeri dibela), batanga pomaya (jiwa raga diabdikan), dan upango potombulu (harta diwakafkan),” ujar Sofian kepada Menitnews.com.

Selain menggambarkan nilai-nilai kedaerahan, desain logo yang dibuat oleh Dinas Kominfo dan Statistik Provinsi Gorontalo, juga menghadirkan ornamen-ornamen adat, termasuk ornamen gerbang adat atau alikusu serta gambar buku yang mencerminkan falsafah Gorontalo: “adat bersendikan sara dan sara bersendikan kitabullah”.

Sofian menambahkan bahwa tema HUT ke-24 ini adalah “Gorontalo Maju Menuju Indonesia Emas”, yang dianggap sejalan dengan semangat masyarakat untuk terus memajukan daerah mereka.

“Setiap tahun kita mencatat kemajuan, dan ini semua untuk mendukung visi Indonesia Emas 2025,” katanya.

Penting untuk dicatat, bahwa peringatan HUT Provinsi Gorontalo mengalami perubahan signifikan sejak tahun 2015. Sebelumnya, hari jadi provinsi ini diperingati pada tanggal 16 Februari, berdasarkan pelantikan penjabat Gubernur pertama, Tursandi Alwi. Namun, melalui aspirasi warga dan dukungan dari DPRD, tanggal 5 Desember 2000 ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Gorontalo.

Hal ini berlandaskan pada keputusan sidang Paripurna DPR RI yang mengesahkan Gorontalo sebagai provinsi mandiri, terpisah dari induknya Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

“Dengan peluncuran logo baru ini, diharapkan masyarakat Gorontalo dapat memiliki rasa bangga dan identitas yang kuat, serta semangat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan daerah,” pungkas Sofian. (gan)