MENITNEWS.COM, GOWA — Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu, yang melibatkan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Polisi dari Polres Gowa berhasil mengungkap jaringan ini pada Kamis, 18 Desember 2024 lalu,
Berdasarkan hasil penyelidikan, sindikat ini ternyata sudah beroperasi sejak tahun 2010 silam. Artinya, sudah 14 tahun lamanya beroperasi dan baru bisa terungkap sekarang.
Produksi uang palsu pertama dilakukan di sebuah rumah di Jalan Sunu, milik seorang pengusaha berinisial ASS.
“Jika dilihat dari hasil interogasi, produksi dan peredaran uang palsu ini dimulai pada Juni 2010. Kemudian berlanjut pada tahun 2011 hingga 2012. Bahkan, pelaku sempat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Makassar, namun tidak berhasil mendapatkan kursi,” kata Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan.
Dijelaskan Yudhiawan, pada tahun 2022, pelaku kembali merencanakan pembuatan uang palsu. Dimulai dari Juni 2022, mereka mulai mempelajari kembali teknik produksi. Selanjutnya, pada Oktober 2022, pelaku mulai membeli alat cetak dan memesan kertas khusus untuk produksi.
“Produksi skala besar dimulai pada Mei 2024. Saat itu, pelaku mulai melakukan uji coba. Pada bulan Juni, mereka mengadakan pertemuan untuk menyempurnakan proses pembuatan uang palsu. Bahkan, mereka saling berkoordinasi melalui grup WhatsApp untuk menawarkan uang palsu kepada calon pembeli,” bebernya.
Pada September 2024, lanjut Yudhiawan, sindikat ini memindahkan peralatan produksi ke area kampus UIN Alauddin Makassar. Namun, saat itu sempat terjadi kerusakan alat yang mengakibatkan uang palsu senilai Rp40 juta terpaksa dibakar.
“Puncaknya terjadi pada November 2024. Mereka memproduksi uang palsu senilai Rp150 juta hingga Rp250 juta dan mulai menyebarkannya. Namun, karena mengetahui ada penyelidikan polisi, mereka menghentikan aktivitas dan menyerahkan sebagian uang palsu,” ujarnya.
Polisi juga mengungkap adanya aliran dana dari seorang bernama MN, yang terlibat dalam peredaran uang palsu ini. Sebagian uang palsu senilai puluhan juta telah dibagi-bagikan ke beberapa pihak. Hingga kini, polisi terus mendalami kasus ini untuk mengungkap lebih banyak pelaku dan memastikan semua aktivitas sindikat uang palsu ini dihentikan sepenuhnya. (cil)
Comment