MENITNEWS.COM, JAKARTA — Gedung Nusantara II, berselimut mendung, tempat dimana sebuah kabar penting mengguncang ruang sidang Komisi VIII DPR RI. Dalam suasana formal yang sedikit tegang, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama, Hilman Latief, menyampaikan berita yang mengejutkan banyak pihak.
“Kami menerima informasi dari Kerajaan Arab Saudi. Meski belum resmi, mereka mempertimbangkan kebijakan baru terkait usia jemaah haji,” suara Hilman terdengar berat, seolah memahami bahwa pesan yang ia sampaikan akan menggores hati banyak orang, terutama mereka yang telah menanti bertahun-tahun untuk berziarah ke Tanah Suci.
Rapat dengar pendapat itu bergulir dalam ritme yang serius. Hilman melanjutkan penjelasannya.
“Informasi awal menyebutkan, jemaah haji di atas usia 90 tahun mungkin tak lagi diizinkan untuk berangkat. Namun, kami masih menunggu konfirmasi resmi dalam bentuk surat dari Saudi,” ungkapnya, dengan nada yang mencoba menenangkan.
Kabar ini seperti angin dingin yang menyusup ke hati ribuan calon jemaah haji lansia di seluruh Indonesia. Mereka yang telah mempersiapkan diri, menyisihkan dana, dan memperkuat doa, kini terancam tak dapat memenuhi panggilan spiritual yang telah lama mereka dambakan.
Dalam ruang sidang, para anggota DPR terdiam sejenak, mencoba mencerna dampak dari kebijakan ini. Hilman menyebut bahwa saat ini Indonesia masih mengakomodasi jemaah berusia hingga 100 tahun.
Namun, jika kebijakan itu benar-benar diterapkan, maka lansia di atas 90 tahun harus mengubur mimpi mereka untuk melangkahkan kaki ke Tanah Suci.
“Jumlah mereka memang tak banyak. Tetapi, kita tahu bahwa setiap jiwa yang berniat haji membawa harapan besar. Kami sedang memitigasi kebijakan ini dan memastikan bahwa konsep istitha’ah atau kemampuan fisik jemaah dapat diterapkan dengan bijak,” paparnya.
Wajah-wajah di ruang sidang, mencerminkan keprihatinan. Di balik data dan kebijakan, ada manusia-manusia dengan cerita hidup, perjuangan, dan doa yang telah dipanjatkan selama bertahun-tahun.
Ada sosok kakek yang menyimpan foto Kakbah di bawah bantalnya setiap malam, ada nenek yang mengajarkan cucunya talbiyah, dengan harapan suatu saat bisa melafalkannya di Tanah Suci.
“Saudi juga sedang mempertimbangkan pembatasan usia 70 hingga 80 tahun,” lanjut Hilman.
“Kami tengah menyisir data jemaah lansia dan mempelajari kembali tren jemaah sakit serta meninggal dunia pada musim haji sebelumnya,” sambungnya.
Kabar itu tak berhenti di ruang sidang. Ia menyebar seperti api yang merambat cepat ke seluruh negeri. Di desa-desa dan kota-kota, kabar ini menjadi buah bibir. Para lansia yang telah menyiapkan kain ihram mereka bertahun-tahun sebelumnya, kini harus menimbang ulang langkah mereka. (bs)
Comment