MENITNEWS.COM, JAKARTA — Pagi itu, di sebuah warung kecil di pinggir jalan, seorang pria berusia pertengahan 40-an meminjam gunting tua yang biasa digunakan untuk memotong plastik dan tali.
Tangannya yang kokoh namun gemetar mulai menggerakkan gunting itu dengan hati-hati, seolah setiap helaian rambut yang jatuh adalah serpihan dari jati dirinya yang lama.
Nanang, yang selama ini dikenal dengan julukan “Gimbal” karena rambutnya yang tebal dan menggimbal, kini berdiri di depan cermin kecil dengan bayangan yang asing baginya sendiri.
Rambut gimbal yang dulu menjadi ciri khasnya, ikon kepribadiannya yang penuh misteri, kini telah berubah menjadi potongan pendek yang serampangan.
Semua itu dilakukan dalam upaya untuk menghapus jejak, menyamarkan dirinya dari pencarian polisi yang kian mendekatinya.
Nanang alias Gimbal, telah menjadi buronan setelah insiden yang mengguncang hati banyak orang. Ia diduga menjadi pelaku pembunuhan aktor laga, Sandy Permana.
Dalam pelariannya menuju Karawang, ia memutuskan untuk mengubah penampilannya.
“Biar mengaburkan pencarian aja, makanya dia potong rambutnya,” ungkap Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardy Marasabessy, menggambarkan motif sederhana namun sarat ketakutan di balik tindakan Nanang.
Tetapi potongan rambut itu, meskipun menghapus sebagian dari identitas luarnya, tidak bisa menghilangkan bayang-bayang tindakannya. Pisau yang dia gunakan untuk menghabisi nyawa Sandy akhirnya ditemukan, tersembunyi di gapura dekat tempat kejadian perkara.
Bukti itu, seperti rambut yang terjatuh, menjadi bagian dari jejak yang tidak bisa ia hapus. Di balik peristiwa ini, tragedi sederhana yang berubah menjadi besar terungkap.
Istri Sandy, Ade Indriani, mengenang bahwa cekcok kecil terkait teguran menjadi pemicu insiden itu. Sandy, dengan keberanian seorang tetangga yang peduli, menegur Nanang atas tindakannya yang sembrono saat memotong ranting pohon.
Teguran yang bagi sebagian orang mungkin sepele, namun bagi Nanang, menjadi bara api yang membakar kendali emosinya.
Ade masih mengingat bagaimana suaminya sempat menyebut nama pelaku saat meminta pertolongan, saat darah mengalir deras dari tubuhnya.
“Infonya, dia sudah penuh darah itu, dia masih minta pertolongan ke rumah warga,” ujarnya dengan suara yang bergetar, mengenang detik-detik terakhir Sandy.
Sandy Permana adalah seorang aktor yang namanya dikenal luas, melalui perannya dalam serial populer seperti Misteri Gunung Merapi 3. Selain berkiprah di dunia seni peran, Sandy juga mencoba peruntungan di dunia politik.
Namun, karier dan impiannya kini terhenti oleh sebuah tragedi yang tidak pernah terbayangkan. Pada Rabu pagi, tepatnya 15 Januari 2025, langkah pelarian Nanang terhenti.
Di Dusun Poris, Desa Kutamukti, Karawang, ia ditemukan bersembunyi, mencoba menghindari kejaran polisi. Namun, rambut yang terpotong dan penampilan yang berubah tak mampu menutupi sosoknya yang masih dikenali. (bs)
Comment