MENITNEWS.COM, JAKARTA — Pada awal tahun 2025, Indonesia menghadapi tantangan serius di sektor manufaktur dengan penutupan beberapa pabrik besar, yang berdampak signifikan terhadap perekonomian dan ketenagakerjaan nasional.
Berikut adalah daftar pabrik yang mengalami kebangkrutan atau penutupan operasional per Maret 2025.
-
PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex)
Perusahaan tekstil terkemuka ini resmi menutup operasionalnya pada 1 Maret 2025. Kondisi keuangan yang memburuk dan tumpukan utang hampir Rp 30 triliun menjadi pemicu utama penutupan ini.
Akibatnya, sekitar 10.665 karyawan terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Urusan pesangon menjadi tanggung jawab kurator, sementara jaminan hari tua ditangani oleh BPJS Ketenagakerjaan.
-
PT Sanken Indonesia
Perusahaan elektronik ini memutuskan menutup semua lini produksinya di kawasan industri MM 2100, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, per Juni 2025. Keputusan ini diambil setelah mengalami kerugian terus-menerus sejak 2019, mengakibatkan 459 buruh terkena PHK.
-
PT Yamaha Music Product Asia
Dua pabrik Yamaha yang bergerak di divisi musik dipastikan akan ditutup pada Maret dan Desember 2025. Penutupan ini berdampak pada 1.100 pekerja yang terancam kehilangan pekerjaan. Perusahaan berencana memindahkan basis produksi kedua pabrik tersebut ke China dan Jepang.
-
PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI)
Perusahaan smelter nikel yang berlokasi di Morowali, Sulawesi Tengah, mengalami penurunan produksi signifikan dan berpotensi mengalami kebangkrutan.
Masalah keuangan perusahaan induk serta penurunan harga nikel global sejak akhir 2022 menjadi faktor utama yang memperburuk kondisi PT GNI.
Akibatnya, perusahaan menunda pembayaran kepada pemasok nikel lokal dan kesulitan memperoleh bijih nikel.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak ekonomi dan sosial yang luas, termasuk potensi hilangnya ribuan pekerjaan di era Presiden Prabowo Subianto.
Para pelaku industri dan pemerintah, diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi guna menyelamatkan sektor manufaktur Indonesia dari keterpurukan lebih lanjut. (bs)
Comment