MENITNEWS.COM, SYDNEY — Motivasi tinggi membuat Timnas Indonesia, siap memberi kejutan terhadap Australia yang sedang dalam tekanan jelang lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Kamis besok (20/3/2025).
Tekanan bagi Australia tak lain adalah badai cedera yang tengah dihadapi. Tercatat ada delapan pemain kunci yang mengalami cedera. Situasi ini jelas kerugian besar bagi tim besutan Tony Popovic.
Pemain-pemain yang cedera antara lain Harry Souttar, Nestory Irankunda, Jordan Bos, Thomas Deng, Riley McGree, Connor Metcalfe, Hayden Matthews, dan Alessandro Circati.
Saat pengumuman skuad pada Jumat (14/3) lalu, Popovic sadar betul dirinya harus melakukan improvisasi demi menambal tim yang sedang compang-camping. Akan tetapi, Popovic justru kena rujak netizen Australia karena pemilihan pemain yang dianggap tidak menjanjikan.
Protes warganet salah satunya berpaku pada usia penggawa The Socceroos yang dianggap terlampau senja. Ada 10 pemain berusia 30 tahun ke atas yang dipanggil Popovic ke dalam tim.
Dari 26 nama yang ada di skuad, rata-rata usianya mencapai 28,2 tahun. Perbedaan kontras hadir jika membandingkan dengan Indonesia yang punya rata-rata usia 25 tahun.
Hanya ada empat pemain yang berusia 30 tahun ke atas dari 29 penggawa yang dibawa ke Australia. Selain itu, Timnas Indonesia sekilas nampak lebih segar, karena ada 12 nama yang berusia 23 tahun ke bawah.
Lebih lanjut, punya pemain lebih muda tak serta-merta membuat pengalaman skuad Garuda terlihat hijau. Pratama Arhan sebagai pemegang kaps terbanyak di Timnas Indonesia saat ini, sudah 50 kali tampil meski baru berusia 23 tahun.
Kemudian Rizky Ridho sudah menggoreskan 42 kali pertandingan di usia 23 tahun, lalu Marselino Ferdinan membukukan 32 kaps di usia 20 tahun. Rafael Struick sudah 22 kali bertanding di usia 22 tahun.
Sedangkan Australia, pemain yang sudah melampaui lebih dari 50 penampilan seperti Azis Behich, Jackson Irvine, dan Mathew Leckie seluruhnya sudah berkepala tiga. Dari aspek ini, wajar jika kubu tuan rumah menerima nyinyiran karena faktor usia.
Tekanan lain yang dihadapi tentu saja ihwal rapor pertandingan. Meski perkasa di putaran kedua kualifikasi, Australia ternyata inkonsisten di putaran ketiga. Dari enam laga yang dijalani, hanya satu kemenangan yang bisa dipetik.
Australia kalah di laga pertama putaran ketiga kontra Bahrain, kemudian ditahan imbang oleh Indonesia pada laga kedua sekaligus membuat pelatih mereka kala itu, Graham Arnold mengundurkan diri.
Sempat bangkit dengan kemenangan 3-1 atas China di laga ketiga, namun Australia justru bermain imbang di tiga laga terakhir secara beruntun. Ini membuat tim Negeri Kanguru mengemas tujuh poin.
Melihat rapor, Indonesia sebenarnya tak lebih baik dari Australia. Sebab tim Merah Putih menelan dua kekalahan, tiga imbang, dan satu kali menang sehingga memperoleh enam angka.
Namun kemenangan 2-0 atas Arab Saudi, seakan jadi ‘gong’ bahwa Indonesia punya modal besar untuk bersaing. Kondisi skuad yang lebih komplet dan minim cedera membuat kejutan dari tim tamu bisa saja terjadi dalam pertandingan ini.
Pertandingan Australia vs Indonesia, bakal jadi momen berharga lima pemain yang baru bergabung di skuad Garuda.
Lima pemain yang dimaksud adalah Emil Audero, Dean James, Joey Pelupessy, Ole Romeny, dan Septian Bagaskara. Untuk empat nama pertama adalah pemain yang baru menyelesaikan proses naturalisasi.
Sementara nama terakhir baru dipanggil ke tim senior usai menapak Timnas Indonesia junior.
Kebetulan pula, lima nama anyar ini menyebar di seluruh posisi. Emil di kiper, Dean James bek, Joey pemain tengah, kemudian Romeny dan Septian merupakan pemain depan. Bukan tak mungkin sebagian besar dari mereka bakal jadi starter lawan Australia.
Namun tentu saja, pemilihan pemain jadi hak prerogatif pelatih dalam hal ini Patrick Kluivert. Ia yang paham kebutuhan tim dan akan menyesuaikannya dengan stok pemain yang ada.
Siasat Kluivert tentu begitu dinanti. Tapi persoalannya, laga ini juga akan jadi debutnya sebagai pelatih Timnas Indonesia. Sudah begitu, persiapan yang dimiliki juga begitu sempit.
Ia hanya punya rentang waktu dua bulan untuk membuktikan kualitasnya sejak pertama kali diperkenalkan ke publik pada Januari lalu. Juru taktik asal Belanda itu berkejaran dengan waktu, karena hanya punya empat hari efektif dalam menyatukan persepsi sebelum hari pertandingan.
Pemain mulai berdatangan ke Sydney Australia, sejak Minggu (16/3/2025) waktu setempat. Sedangkan jadwal Australia vs Indonesia bergulir pada Kamis besok (20/3/2025). Kluivert yang butuh penyesuaian diri sekaligus juga harus mengadaptasi pemain-pemain baru.
Kluivert harus bekerja taktis dalam menetapkan komposisi pemain di tengah persaingan pada posisi krusial. Pos penjaga gawang jadi salah satu tugas yang berat untuknya.
Saat ini ada empat nama yang masuk ke dalam skuad, yakni Emil Audero, Maarten Paes, Nadeo Argawinata, dan Ernando Ari. Dipastikan hanya tiga kiper yang masuk ke dalam skuad final. Kemudian Kluivert harus memilih satu pemain sebagai pilihan utama.
Opsi mengerucut pada Emil Audero dan Maarten Paes dengan segala keunggulan yang masing-masing dimiliki pemain keturunan Italia dan Belanda itu. Kluivert harus jeli dalam menentukan pilihannya.
Lalu di bek kiri, kehadiran Dean James juga memperkaya opsi. Pilihan kuat mengarah antara James atau Calvin Verdonk. Keduanya punya karakter yang mirip, gesit dan eksplosif.
Sementara di sektor tengah, besar kemungkinan Joey Pelupessy akan jadi tandem Thom Haye. Meski belakangan Ivar Jenner jadi pilihan, Kluivert butuh duet pemain berpengalaman untuk menghadapi Australia yang kaya asam garam pula.
Di lini depan, Ole Romeny punya kans besar untuk debut, karena Ragnar Oratmangoen harus absen satu laga karena akumulasi kartu. Pos penyerang sayap kiri diperkirakan bakal ditempati pemain Oxford United itu. Atau bisa pula Rafael Struick di kiri dan Romeny jadi ujung tombak.
Kluivert wajib menentukan komposisi yang tepat dalam laga ini. Target poin penuh bukanlah mimpi di siang bolong untuk memperbesar kesempatan menuju Piala Dunia 2026. Selamat berjuang Garuda! (bs)
Comment