Jaksa Tasya Trauma Padahal Segera Menikah, Semua Followers Dihapus Kecuali yang Sudah Dikenal

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Terlanjur viral. Jaksa Tasya atau bernama lengkap Anastasya Aprilian, kini hidup dalam bayang-bayang trauma.

Hanya dalam hitungan hari menuju pernikahannya, ia harus menghadapi kenyataan pahit. Yah, namanya dicatut dalam skandal deepfake porn atau video porno palsu yang mengoyak reputasinya.

“Betul Kak, jahat sekali pelakunya. Foto saya yang pakai baju tertutup dibuatnya tanpa baju,” ungkap Jaksa Tasya kepada awak media.

Rasa was-was, membuatnya melakukan langkah drastis. Tasya mulai merapikan akun media sosialnya, khususnya Instagram (IG) dengan menghapus sebagian besar pengikut dan hanya menyisakan mereka yang benar-benar dikenalnya.

“Saya sudah hilangkan semua highlight di IG saya, Kak. Cuma saya sisakan foto berdua calon suami saya, karena betul-betul menimbulkan trauma. Sampai story IG saya juga saya hide dari semua followers, kecuali yang saya kenal baik,” bebernya.

Kasus ini bermula ketika sebuah akun di platform X mengunggah foto dan nama Tasya, menyandingkannya dengan tautan grup Telegram berbayar yang berisi video asusila. Bukan hanya dirinya, sejumlah jaksa, ASN, hingga dokter juga menjadi korban dalam pola kejahatan yang sama.

“Jadi, grup Telegram ini seperti komunitas video porno. Adminnya mengklaim punya koleksi skandal yang tidak dimiliki orang lain, tetapi caranya dengan memfitnah perempuan-perempuan berseragam agar viral. Supaya orang tertarik membayar untuk akses,” ungkap Jaksa berparas cantik ini.

Tasya kini menempuh jalur hukum. Ia telah melaporkan kasus ini ke Polrestabes Makassar, yang sudah dalam penyelidikan Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim).

Sementara Direktorat Cyber Mabes Polri, turut bergerak menelusuri jaringan pelaku. Ia berharap, kasus ini bisa menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menerima informasi di internet.

“Ini bukan cuma tentang saya. Ada banyak korban lain. Jangan sampai ada perempuan lain yang mengalami hal serupa,” pungkasnya. (*)

Comment