Prabowo dan Megawati Bertemu, Ini Respons Jokowi

MENITNEWS.COM, JAKARTA — Di antara gema takbir yang belum benar-benar usai dan suasana Lebaran Idulfitri yang masih hangat di udara, dua nama besar kembali bersua.

Prabowo Subianto, presiden terpilih Republik ini, dan Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP, duduk bersama dalam sebuah pertemuan yang tak hanya bernuansa politik—tapi juga simbolik.

Tak ada terompet kemenangan, tak pula ada pernyataan keras. Yang hadir adalah sapa yang terbungkus kehati-hatian, senyum yang menyimpan sejarah panjang tarik-ulur kekuasaan.

Namun bagi Joko Widodo, Presiden ke-7 RI, pertemuan itu tak perlu dicurigai, apalagi ditafsirkan berlebihan.

“Silaturahmi antar tokoh bangsa itu sangat baik,” ucapnya ringan, seolah ingin meyakinkan bahwa politik tak selalu harus gaduh.

Jokowi menyambut baik momen langka itu. Bukan karena formalitas, tapi karena harapan—bahwa negeri ini bisa dijahit kembali oleh pertemuan, bukan perpecahan.

“Pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara, sangat baik,” ulang Jokowi, seakan ingin menyematkan dua kali makna pada satu kali momen.

Ketika ditanya soal peluang berkumpulnya para Presiden terdahulu, ia hanya menanggapi dengan kalimat pendek, namun penuh arti.

“Kalau bisa berkumpul, itu akan jauh lebih baik daripada kalau tidak berkumpul,” ucapnya.

Tak ada janji, tak ada kepastian, tapi ada angin baru yang bergerak pelan. Sebab di dunia politik, terkadang isyarat lebih nyaring dari pidato.

Dari pertemuan dua tokoh ini bukan sekadar silaturahmi Lebaran. Ia bisa menjadi awal dari narasi baru—tentang persatuan, atau mungkin tentang pertarungan selanjutnya.

Negeri ini pernah dibentuk oleh perbedaan. Namun barangkali, ia hanya bisa bertahan oleh pertemuan. Seperti pagi yang selalu datang setelah gelap, dan seperti rakyat yang menanti bukan siapa yang menang, tapi siapa yang bisa saling menatap. (*)

Comment