MENITNEWS.COM, TAKALAR — Anggota
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Takalar, Nurdin HS, yang membidangi Dinas Kesehatan, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, yang memutuskan untuk menghentikan sementara pelayanan di Rumah Sakit Galesong.
Keputusan tersebut diambil, lantaran selama beroperasi, Rumah Sakit yang terletak di Jalan Poros Barombong-Galesong Utara itu merugi. Pendapatan per bulan hanya Rp10 juta, sedangkan biaya operasional bulanan mencapai Rp500 juta.
“Menurut saya langkah ini sudah sangat tepat. Demi efisiensi anggaran dan membuat pelayanan Rumah Sakit di masa depan jauh lebih baik. Namun, kita harus tetap memastikan bahwa kualitas pelayanan terhadap masyarakat tetap terjaga,” harapnya, Kamis (24/4/2025).
Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye, saat inspeksi mendadak (sidak) di RS Galesong, menemukan data yang ada, pasien yang datang berobat cuma satu orang dalam sebulan dengan 221 perawat dan 29 dokter. Hal ini, kata dia, tentu tidak sebanding dengan biaya operasional yang dikeluarkan setiap bulannya sebesar Rp500 juta dan pendapatannya hanya kurang lebih Rp10 juta per bulan.
Menurut Daeng Manye, untuk mengifisienkan anggaran dan dengan kondisi seperti ini, maka harus mengambil langkah yang strategis dan berani untuk lebih baik ke depan dengan menghentikan sementara pelayanan di Rumah Sakit Galesong per 1 Mei 2025.
“Sambil kita benahi dan tata agar bisa dioperasikan kembali. Begitu juga dengan perawat yang ada, kita rumahkan sementara dan akan menyelesaikan pembayaran gaji sampai bulan Mei 2025. Ketika semua sudah kita benahi dan sudah mendapat rekomendasi maka perawat tersebut akan dipanggil kembali. Olehnya itu, saya minta ada report dan kepada pihak Manajemen Rumah Sakit, untuk membuat action plan yang akan dievaluasi setiap bulan. Setelah ada rekomendasi resmi oleh BPJS dan sudah bisa melayani, maka akan dilakukan pelayanan kembali di Rumah Sakit ini,” harap Daeng Manye. (ewa)
Comment