MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Nama Andi Zulkifly Nanda, masuk dalam tiga besar Seleksi Terbuka (Selter) calon Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Makassar.
Andi Zulkifly Nanda, memiliki pengalaman mumpuni di dunia pemerintahan. Sosok berusia 44 tahun ini ikut bersaing untuk menduduki kursi Sekda Makassar.
Yah. Andi Zulkifly Nanda, salah satu pamong muda berbakat yang dimiliki oleh Pemkot Makassar. Bahkan, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar tersebut, paling muda di antara pelamar Sekda lainnya.
Zulkifly Nanda lahir di Makassar, 30 Juni 1980. Ia memulai karier sebagai ASN di Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar.
Tahun 2005, suami Legislator DPRD Sulsel, Fatma Wahyuddin ini, sudah mulai menempati jabatan strategis, yakni sebagai Kasubag Keuangan dan Perlengkapan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Tahun 2008, Zul-sapaannya diangkat menjadi Lurah di sebuah pulau kecil, Kelurahan Lakkang.
Dua tahun mengabdikan diri di Pulau Lakkang, Zul kembali ke Kota menjadi Lurah Panaikang.
Dari tahun ke tahun, posisi Zulkifly Nanda di Pemerintahan semakin progresif. Menjadi Sekretaris Camat, kemudian dilantik menjadi Camat Ujung Pandang pada era kepemimpinan Danny Pomanto dan Syamsu Rizal.
Setelah menjadi Camat, Zulkifly Nanda mengemban amanah sebagai Sekretaris di Dinas Pertanahan pada 2020, lalu dimutasi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM PTSP) pada 2021.
Zulkifly Nanda kemudian dipromosi menjadi Kepala Dinas PM PTSP pada periode kedua Danny Pomanto.
Terakhir, Zulkifly Nanda dimutasi hingga menjabat Kepala Bappeda sampai sekarang (belum terhitung hasil jobfit).
Diketahui, seleksi terbuka diikuti 10 orang yang diumumkan lolos tahap awal seleksi Sekda Makassar.
Mereka adalah Irwan Bangsawan (Asisten III), Andi Zulkifli Nanda (Kepala Bappeda), Achmad Hendra Hakamuddin (Kepala Pelaksana BPBD), Akhmad Namsum (Kepala BKPSDMD).
Selanjutnya Andi Bukti (Kepala Kesbangpol), Dahyal (Sekretaris Dewan DPRD), Irwan Rusfiady Adnan (Pj Sekda Makassar), Muhammad Fadli (Sekretaris Dinas Kebudayaan), Nuhammad Mario Said (Staf Ahli Bidang II), dan Zainal Ibrahim (Kepala Dinas Perhubungan).
Kemudian mengerucut jadi tiga besar. Ketiganya adalah Zulkifly Nanda, Hendra Hakamuddin, dan Muh. Dahyal.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, menegaskan seleksi ini murni dilakukan secara terbuka. Itu sudah sesuai prosedur dan berjalan profesional.
“Kami serahkan sepenuhnya mekanisme lelang kepada panitia seleksi. apapun bentuknya mereka umumkan tiga nama,” jelas Munafri.
Yang jelas, kata dia, siapapun yang ikut lelang Sekda, harus profesional, sesuai kemampuan, dan latar belakang masing-masing.
“Mereka (Timsel) sudah umumkan ada tiga besar yang sudah ke luar, dan semuanya adalah internal Pemkot. Kami tegaskan tak ikut campur selama tahapan seleksi,” tegas Ketua DPD II Partai Golkar Makassar itu.
Berikut Profil Andi Zulkifly Nanda:
Nama: DR. Andi Zulkifly, S.STP., M.Si.
Jabatan: Kepala Bappeda Kota Makassar
Tempat, Tanggal Lahir: Makassar, 30 Juni 1980
Pendidikan:
Sekolah Dasar (1992)
Sekolah Menengah Pertama (1995)
Sekolah Menengah Atas (1998)
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (2002)
S2 Magister Administrasi Pembangunan UNHAS (2006)
S3 Administrasi Publik Unhas
Riwayat Jabatan:
Kasubag Keuangan dan Perlengkapan Satuan Polisi Pamong Praja (2005)
Lurah Lakkang (2008)
Lurah Panaikang (2010)
Sekretaris Kecamatan Wajo (2013)
Sekretaris Kecamatan Biringkanaya (2015)
Camat Ujung Pandang (2016)
Sekretaris Dinas Pertanahan (2020)
Sekretaris Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (2021)
Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (2022)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Makassar (2024-sekarang)
Keluarga:
Hj. Fatma Wahyuddin, ST., MM (Istri)
A. Rofi’i Zahran Zulkifly (Anak)
A. Muh. Asyam Zulkifly (Anak)
A. Tenri Insyira Zulkifly (Anak)
Comment