Enam Perilaku Manusia yang Tak Disukai Allah SWT Dalam Alquran dan Hadis, Apa Saja Itu?

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Dalam Islam, akhlak dan perilaku manusia memiliki posisi penting yang menentukan kedekatan seseorang dengan Allah SWT.

Sebagaimana Allah SWT mencintai hamba-hamba-Nya yang bertakwa, jujur, dan sabar, Alquran dan Hadis juga secara tegas menyebutkan beberapa perilaku yang sangat dibenci oleh Allah SWT.

Memahami dan menjauhi perilaku-perilaku ini menjadi bagian dari upaya seorang Muslim untuk memperbaiki diri dan mendapatkan rida Allah SWT.

Berikut beberapa perilaku yang dibenci Allah sebagaimana disebutkan dalam Alquran dan hadis.

1. Sombong dan membanggakan diri

Al-Raghib al-Ashfahani menjelaskan dalam Mufradat al-Fadh Alquran, menjelaskan Alquran memakai kata sombong dengan kata kibr. Yang dimaksud dengan kibr adalah sikap seseorang yang membanggakan diri sendiri dan melihatnya lebih unggul dari yang lain.

Sementara al-fakhr adalah membanggakan perkara eksternal yang dimiliki manusia seperti pangkat, harta, dan kekuasaan.

Sedangkan al-Khaila’ adalah mempersepsikan diri dengan karakter yang ingin dipertontonkan kepada orang lain. Perangai dan perilaku semacam ini sangat dibenci Allah SWT. Dalam firmannya yang artinya:

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS Luqman: 14).

Dari Jabir bin Abdullah RA, dia berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “…Kesombongan yang dibenci Allah SWT adalah kesombongan dalam kebatilan.” (HR Nasai).

2. Bakhil atau kikir

Abu Hayyan dalam al-Bahr al-Muhith menjelaskan, kekikiran ada banyak jenisnya yaitu kikir dengan harta, dengan ilmu, dengan makanan, dengan ucapan, dengan kedudukan, dan dengan bershalawat Nabi SAW. Kesemuanya itu merupakan keburukan dan keburukan yang tercela secara mental dan hukum.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, ”Tiga orang yang dibenci Allah SWT yaitu raja pendusta, pencari nafkah yang sombong, dan orang kaya yang kikir.” (HR ath-Thabarani).

3. Bersifat kasar dan keji

Kata al-Fahsy yang digunakan dalam terminologi hadits, menurut Ar-Rafghib al-Ashfahani dalam Mufradat Alfadh Alquran, adalah segala sesuatu yang memiliki tingkat keburukan yang tinggi dari perkataan dan perbuatan.

Sering juga dimaknai segala sesuatu yang menjijikkan bagi fitrah yang baik dan dibenci oleh akal sehat.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian berbuat keji. Sesungguhnya Allah SWT tidak mencintai orang keji dan menyerukan kepada kekejian.”

4. Banyak omong

Dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada Hari Kiamat ialah orang yang paling baik akhlaknya. Dan sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada Hari Kiamat ialah orang yang paling banyak berbicara, berkata-kata tidak bermanfaat dan merendahkan orang lain.” (HR Tirmidzi).

5. Suka mengeluh

Oleh karena itu, menampakkan kefakiran dan kekurangan padahal dia memiliki kecukupan, sama halnya dengan mengadu kepada Allah SWT kepada para hamba dan menjadi sebab bagi manusia untuk meremehkannya, merendahkannya, dan mencemoohnya di hadapan musuh-musuhnya.

Dari Imran bin Husain RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah, jika memberikan nikmat kepada seorang hamba, maka Dia senang melihat dampak dari nikmat itu pada hamba tersebut, dan Dia membenci kesengsaraan dan ketidakpuasan.” (HR Baihaqi).

6. Cemburu yang negatif

Ada kecemburuan yang disukai oleh Allah SWT dan ada pula kecemburuan yang dibenci-Nya. Kecemburuan yang disukai adalah kecemburuan seseorang terhadap kehormatannya dan orang-orang yang dicintainya ketika dia melihat perbuatan terlarang dan sangat tidak suka sehingga dia akan berbuat amar makruf nahi mungkar.

Tetapi kecemburuan yang dibenci oleh Allah SWT adalah kecemburuan yang dilandasi oleh syubhat, kecurigaan, dan khayalan.

Dari Jabir bin ‘Atik bahwa Nabi Rasulullah SAW berkata, “Di antara rasa cemburu ada yang dicintai Allah, dan diantara rasa cemburu tersebut ada yang dibenci Allah. Adapun rasa cemburu yang Allah ‘azza wa jalla cintai adalah cemburu dalam keraguan, adapun rasa cemburu yang Allah ‘azza wa jalla, benci adalah kecemburuan yang tidak dalam keraguan.” (HR Abu Dawud dan Nasai). (*)

Comment