Keren! Transaksi QRIS Bakal Diterapkan di Pasar Daya Makassar

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Makassar Raya, mulai menerapkan transaksi non tunai di Pasar Daya, Kecamatan Biringkanaya.

Ke depan, setiap Pedagang akan memiliki barcode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk melayani Pembeli.

Masyarakat cukup memindai barcode yang tersedia di tiap lods Pedagang untuk bertransaksi.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Perumda Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arief, mengatakan digitalisasi pembayaran ini mempermudah dan mempercepat transaksi.

“Pembeli tidak perlu lagi membawa uang tunai dalam jumlah besar saat berbelanja di pasar tradisional,” ujarnya, Senin (9/6/2025).

Ali menyebut, uji coba akan dimulai di Pasar Tradisional Daya.

“Kami memulai di Pasar Daya dulu. Kita coba melihat kemungkinan dan bagaimana proses pasar itu sendiri (menggunakan QRIS), dari pedagangnya, pembelinya, respon dari mereka akan kita lihat. Tapi pada prinsipnya pembayaran non tunai memang harus diterapkan,” jelasnya.

Penerapan digitalisasi juga merupakan harapan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kepada seluruh perusahaan daerah.

Pekan lalu, Munafri memanggil jajaran direksi BUMD untuk mempercepat digitalisasi dalam operasional.

Menurut Ali, digitalisasi keuangan sebenarnya sudah diterapkan sejak dirinya masuk pada April lalu.

Manajemen keuangan mulai tertata dengan dukungan teknologi informasi.

Kini, Perumda Pasar menyasar Pasar Tradisional untuk membiasakan masyarakat dan Pedagang bertransaksi lewat QRIS.

Selain mempermudah pembayaran, sistem non tunai ini juga mencegah kebocoran.

Biaya harian maupun tahunan yang dibebankan kepada Pedagang, akan dibayar melalui aplikasi pembayaran yang terintegrasi dengan QRIS.

“Ini kami pastikan akan mencegah kebocoran. Jelas lebih transparan menggunakan non tunai untuk pembayaran di level Pedagang, seperti jaspro (jasa produksi), retribusi, semua bisa dilakukan by Aplikasi,” jelas Ali.

Ia berharap penerapan QRIS sudah bisa dimulai bulan Juni ini. Saat ini, tim sedang melakukan pendataan Pedagang.

“Nanti hanya tinggal pasang barcode di masing-masing lods,” tambahnya.

Total pedagang di Pasar Daya diperkirakan mencapai 500 orang.

Sebelumnya, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, menegaskan pentingnya digitalisasi dan keterbukaan informasi.

“Digitalisasi sistem pembayaran dan peningkatan tata kelola yang transparan adalah pondasi penting membangun kepercayaan publik dan meningkatkan kontribusi BUMD terhadap pendapatan daerah,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh Direksi BUMD untuk terus berinovasi dan memastikan setiap langkah membawa manfaat bagi masyarakat dan keuangan daerah.

“Semua pembayaran ke depan akan dilakukan secara digital, tidak lagi menggunakan uang tunai,” tegas Munafri. (*)

Comment