MENITNEWS.COM, JATIM — Peristiwa tergolong langka. Bu Guru digerebek selingkuh, tetapi Suaminya justru maafkan. Alasannya, dia masih sayang terhadap istrinya.
Siang itu yang biasanya tenang di Desa Klampokan, Kecamatan Besuk, Kota Probolinggo, Provinsi Jawa Timur (Jatim) berubah menjadi tontonan tak biasa. Seorang Bu Guru digerebek selingkuh oleh Suaminya sendiri yang dibantu warga, saat tengah bersama pria lain di dalam rumah.
Peristiwa itu tak hanya menggemparkan lingkungan sekitar, tetapi juga cepat menyebar di Media Sosial dan Grup-grup Pesan Instan Warga.
Perempuan itu berinisial HS, Guru di salah satu Sekolah di Kecamatan Besuk. Ia digerebek oleh NH, Suaminya secara siri, yang mendapati HS sedang berduaan dengan JD, pria yang disebut-sebut sebagai Pimpinan LSM di Daerah tersebut.
Tak sendirian, NH datang bersama beberapa warga yang menjadi saksi mata, sekaligus penguat keberanian dalam penggerebekan yang berlangsung tegang namun cepat.
Namun pasangan yang digerebek ternyata sigap melarikan diri, hingga tak sempat diamankan saat itu juga.
“Keduanya kabur. Korban yang melakukan penggerebekan akhirnya meminta agar diselesaikan lewat Polsek,” ujar Aiptu Antono dari Polsek Besuk.
Situasi yang semula panas, justru berakhir dengan jalan damai. NH mengaku masih menyimpan rasa sayang kepada Istrinya, dan memilih memaafkan ketimbang melanjutkan perkara ini ke jalur hukum.
Ia melapor ke Mapolsek Besuk tidak untuk menuntut, tetapi untuk memfasilitasi penyelesaian secara kekeluargaan.
HS pun mengakui kesalahannya dan berjanji tak akan lagi berkomunikasi dengan JD, baik lewat pertemuan langsung maupun jalur digital.
“Saya sanggup tidak bertemu, tidak menghubungi, karena saya sudah punya Suami. Kalau diulang, saya siap diproses hukum,” katanya di hadapan Petugas.
Meski damai telah tercapai, Polsek Besuk tetap mengingatkan agar semua pihak tak mengulangi perbuatan serupa. Desa boleh kembali tenang, tapi pelajaran moralnya masih bergema di antara Rumah-rumah Warga.
Di Klampokan, cinta, malu, dan pengampunan hari itu saling bertabrakan, di dalam satu ruang yang dulu tak menarik perhatian siapa pun. (*)
Comment