PD Pasar Makassar Raya Rumahkan Ratusan Karyawan, Ali Gauli: Demi Menyelamatkan Perusahaan

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Kota Makassar kembali dilakukan. Hal ini demi menstabilkan keuangan perusahaan.

Usai PDAM Kota Makassar merumahkan sebanyak 400 karyawannya, kali ini giliran PD Pasar Makassar Raya merumahkan sebanyak 250 karyawannya alias diputus kontraknya.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arif mengatakan, perusahaan selama ini mengalami kerugian, sehingga perlu langkah tegas untuk menyelamatkan perusahaan.

“Sekarang kami benahi internal, saya perbaiki SDM, semua laporan kami integrasikan, dari sisi keuangan hingga sistem digitalisasi. Kita sudah punya aplikasi dari kolektor ke pedagang agar proses pembayaran bisa dilakukan secara online,” ungkap Ulli, sapaan akrab Ali Gauli belum lama ini.

Ali Gauli menjelaskan bahwa timnya sedang membangun database Pedagang di seluruh 18 Pasar yang berada di bawah naungan PD Pasar Makassar Raya.

Menurutnya, database ini akan membantu menentukan potensi pendapatan dan menutup celah kebocoran keuangan yang selama ini terjadi.

“Dulu tiga bulan berturut-turut kita minus sampai Rp190 juta. Tapi sekarang sudah bisa kejar balik bahkan dapat surplus Rp435 juta. Bayangkan Rp435 juta kalau di akhir ini saya sudah capai target, bisa profit Rp2 miliar lebih,” sebut Ulli.

Menurut Ulli, Target Rp2 Miliar ini bisa tercapai dengan catatan perlu pembenahan moral dan budaya kerja Karyawan di PD Pasar Makassar Raya.

“Kita mulai dari mindset. Kalau tidak ada kebanggaan terhadap pekerjaan, susah kita ubah. Jadi saya sampaikan ke teman-teman yang punya moralitas yang tidak bagus saya pinggirkan atau saya bina di tempat yang lain,” tuturnya.

Salah satu langkah konkret adalah evaluasi karyawan. Saat ini total ada sekira 500 lebih Pegawai di PD Pasar. Jumlah ini dinilai tidak seimbang dengan pendapatan perusahaan.

“Bagaimana perusahaan mau untung dengan beban SDM seperti ini? Biaya gaji pernah menyentuh Rp900 juta per bulan, kini turun jadi Rp800 juta (setelah perampingan Karyawan),” ungkapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa sudah ada sekitar 30–50 Karyawan yang tidak diperpanjang kontraknya karena tidak disiplin dan tidak masuk kerja. Gelombang pemutusan hubungan kerja akan terus berjalan.

“Gelombang pertama 50 orang, gelombang kedua kan begitu semua. Saya lagi coba suruh hitung mereka untuk gelombang kedua yang 200 orang. Saya harus punya pola supaya tidak ribut. Bayangkan kalau saya kasi ke luar 200 orang bisa sehat ini perusahaan, dalam Kondisi ini saya bisa profit,” jelasnya.

“Tim SDM kami menilai potensi efisiensi bisa sampai 200 orang. Kami lakukan berdasarkan asesmen kinerja, bukan kedekatan,” tambahnya .

Meski terkesan keras, Ulli menegaskan bahwa langkah ini perlu, agar PD Pasar bisa sehat secara finansial dan siap bersaing.

“Saya sampaikan ke semua, kalau kita tidak lakukan ini semua, kita (perusahaan) mati. Tapi kalau kita tertib, kita bisa hidup, bahkan bisa untung di atas Rp2 miliar tahun ini. Tren kita sekarang sudah positif,” ujarnya.

Selain SDM, transformasi digitalisasi terhadap laporan keuangan, dan sistem pelaporan pajak juga akan dibenahi.

“Saya ingin teman-teman pasar punya motivasi. Kalau kerja baik, prestasi naik, karier pun jelas,” pungkas Ulli. (*)

Comment