Selamat! First Blasting Berhasil, MDA Resmi Masuki Tahap Konstruksi Proyek Tambang Emas Awak Mas

MENITNEWS.COM, LUWU — Dentuman pertama terdengar di perut bumi Latimojong. PT Masmindo Dwi Area (MDA), melaksanakan first blasting—peledakan terukur dan terkendali perdana—di area kerja Proyek Tambang Emas Awak Mas, Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong, Kabupaten Luwu, baru-baru ini.

Momen ini bukan sekadar ledakan batuan, melainkan tonggak krusial dalam perjalanan panjang menuju tahap produksi tambang. Proyek resmi dimulai.

Kegiatan peledakan ini ditujukan untuk membentuk lahan fasilitas pengolahan tambang (processing plant). Di kawasan tersebut, karakteristik batuan yang keras menuntut teknik khusus.

Maka, peledakan menjadi metode paling efisien untuk memecah batuan menjadi ukuran yang lebih kecil dan mudah dikelola pada proses konstruksi berikutnya.

Pelaksanaan first blasting dijalankan dengan pendekatan teknis yang ketat dan sesuai regulasi. Mulai dari pemilihan bahan peledak hingga metode eksekusi di lapangan.

Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim, menekankan bahwa ini bukan hanya pencapaian teknis, tetapi simbol keberhasilan kolaborasi sosial dan kultural.

“Ini bukan semata soal teknis, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan komunikasi dengan masyarakat serta pemerintah daerah. Blasting pertama ini adalah tonggak penting yang membawa kita semakin dekat ke target operasi produksi,” jelas Mustafa.

Menariknya, sebelum dentuman terjadi, MDA menggelar prosesi Adat Mangngolo Ri Arajang di Kedatuan Luwu. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan terhadap Adat Istiadat masyarakat Luwu.

Prosesi adat ini diikuti dengan sosialisasi kepada Pemerintah Daerah, Forkopimda, Tokoh Masyarakat, dan representasi Budaya Lokal, guna memastikan bahwa proyek berjalan seiring dengan nilai-nilai setempat.

Dengan keberhasilan ini, MDA resmi memasuki fase konstruksi penuh, mendekatkan langkah menuju operasi produksi tambang emas Awak Mas. Seluruh rangkaian ini menjadi bukti bahwa keseimbangan antara teknologi, keselamatan, dan kearifan lokal dapat dikelola secara harmonis.

Ke depan, MDA menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan masyarakat, menjaga keselamatan kerja, dan menciptakan manfaat ekonomi yang nyata bagi warga Luwu dan sekitarnya.

Latimojong tak hanya menjadi ladang emas, tapi juga panggung dialog antara industri, tradisi, dan masa depan. (*)

Comment