Terapkan Digitalisasi Pembayaran di Pasar Tradisional, Dirut PD Pasar Makassar Ungkap Kendalanya

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Makassar Raya, mulai mempercepat untuk memberlakukan pembayaran di Pasar Tradisional melalui sistem digital QRIS.

Direktur Utama Perumda Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arif, mengatakan, langkah ini sejalan dengan program Bank Indonesia dalam mendorong efisiensi transaksi serta menekan peredaran uang palsu.

Menurutnya, penggunaan QRIS di kalangan menengah ke atas dan di pasar-pasar modern sudah berjalan aman, hanya saja pada segmen menengah ke bawah, terutama di pasar tradisional masih terbentur kendala.

“Kendalanya bisa karena kurangnya pengetahuan, belum memahami manfaatnya, atau enggan repot datang ke bank,” tutur Ali.

Melalui sinergi Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan Bank Sulselbar sebagai mitra, PD Pasar mulai menerapkan sistem pembayaran nontunai di dua pasar tradisional sebagai proyek percontohan, yakni Pasar Niaga Daya dan Pasar Terong. Diharapkan sistem ini bisa diluncurkan resmi pada awal Juli mendatang.

“Kita mulai dari dua pasar dulu. Kita ingin tahu kendala riil di lapangan sebelum diterapkan secara menyeluruh. Mengingat total ada 25 pasar, termasuk 18 pasar induk, tentu butuh usaha besar jika langsung diterapkan serentak,” kata Ali.

Ke depan, PD Pasar menargetkan seluruh pasar di bawah pengelolaannya baik pasar induk, pedagang kaki lima, maupun pasar darurat dapat mengadopsi sistem pembayaran QRIS sebagai bagian dari upaya modernisasi dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. (*)

Comment