Luwu Timur Gas Pol Atasi Sampah: Gandeng PT Vale, Intip Rahasia Yogyakarta Kelola Limbah!

ads
ads

MENITNEWS.COM, YOGYAKARTA — Persoalan sampah bukan lagi sekadar kotoran, melainkan ancaman serius bagi kelestarian lingkungan dan kenyamanan hidup. Sadar akan urgensi ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur tak tinggal diam. Berkolaborasi dengan raksasa tambang PT Vale Indonesia, Pemkab Lutim “gas pol” tancap gas belajar langsung dari kota-kota percontohan pengelolaan sampah di Indonesia.

Destinasi pertama? Tentu saja, Kota Yogyakarta! Kota Gudeg yang dikenal bersih dan asri ini menjadi tujuan utama rombongan Luwu Timur yang dipimpin langsung oleh Bupati H. Irwan Bachri Syam, ditemani sang istri sekaligus Ketua TP PKK Lutim, dr. Ani Nurbani Irwan. Mereka tiba di Yogyakarta pada Jumat (11/7/2025), dengan satu misi: mencari “resep rahasia” pengelolaan sampah terpadu yang efektif dan berkelanjutan. Maklum, TPA di Luwu Timur sudah menjerit minta tolong, alias kapasitasnya kian menipis!

Yogyakarta Sambut Hangat, Rahasia Incinerator Dodika Terkuak!

Rombongan Bupati Irwan disambut hangat oleh jajaran Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, termasuk Sekretaris DLH, Lusiningsih, dan Ketua Tim Kerja Perencanaan Pengelolaan Persampahan, Mareta Hexa Sevana. Diskusi mendalam di kantor DLH tak hanya berhenti di teori.

Kunjungan berlanjut ke TPS Giwangan, di mana mata rombongan dibuat terbelalak melihat langsung “keajaiban” incinerator Dodika yang membakar sampah tanpa asap berarti. Sang empunya hak cipta incinerator, Prabowo, dengan sabar menjelaskan setiap detail teknologi tersebut kepada Bupati Irwan.

“Hari ini saya bersama rombongan, termasuk dari PT Vale dan jajaran Pemkab Lutim, berada di Yogyakarta untuk melihat langsung bagaimana sistem pengelolaan sampah di kota ini,” ujar Bupati Irwan dengan antusias.

“Alhamdulillah, setelah mendapatkan penjelasan dari DLH, kami juga meninjau langsung ke TPS Giwangan. Proses pengelolaan sampahnya sudah sangat baik dan ini menjadi referensi berharga bagi kami dalam merancang skema pengelolaan sampah di Lutim,” lanjutnya.

TPA Menjerit, Yogyakarta Jadi Inspirasi!

Bukan tanpa alasan Luwu Timur begitu serius. Bupati Irwan mengungkapkan fakta mencengangkan: dari empat TPA yang dimiliki Luwu Timur, dua di antaranya sudah harus ditutup sesuai arahan Kementerian.

TPA Ussu di Malili bahkan sudah kelebihan kapasitas, ibarat keranjang sampah yang sudah tak mampu menampung lagi. Kondisi inilah yang memicu Pemkab Lutim untuk segera berinovasi dan menerapkan teknologi baru dalam pengelolaan sampah.

“Yogyakarta termasuk kota yang berhasil mengelola sampahnya, apalagi sebagai kota wisata. Sejak penutupan TPA, mereka mengandalkan 10 unit incinerator untuk menyelesaikan persoalan sampah. Ini bisa menjadi salah satu inspirasi untuk Luwu Timur,” jelas Bupati Irwan, menyoroti keberhasilan Yogyakarta yang mampu mandiri mengolah sampahnya tanpa bergantung pada TPA besar.

Luwu Timur Tak Berhenti di Sini, Siap Adopsi yang Terbaik!

Kunjungan ke Yogyakarta ini hanyalah permulaan. Rangkaian studi tiru pengelolaan sampah ini akan berlanjut ke dua daerah lain yang juga dikenal dengan inovasi pengelolaan sampahnya: Kabupaten Banyumas dan Kota Bandung.

Diharapkan, hasil dari ketiga kunjungan ini mampu menjadi dasar kuat bagi Luwu Timur untuk menyusun sistem pengelolaan sampah yang lebih terintegrasi, modern, dan berkelanjutan.

Turut mendampingi Bupati Luwu Timur dalam kunjungan penting ini antara lain, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lutim, Muhammad Yusri, jajaran manajemen PT Vale Indonesia, seperti Endra Kusuma, serta Kabag Prokopim Agus Thobarani.

Kehadiran Bumdesma, perwakilan inspektorat, dan PT. Luwu Timur Gemilang (Perseroda) juga menunjukkan komitmen semua pihak untuk mencari solusi terbaik bagi masa depan pengelolaan sampah di Luwu Timur. Semoga upaya ini membuahkan hasil manis, menjadikan Luwu Timur bersih, lestari, dan bebas dari jeritan TPA! (*)

Comment