MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Bayangkan jika sampah di rumah Anda bisa disulap menjadi tabungan emas! Impian itu kini selangkah lebih dekat menjadi kenyataan di Kota Makassar.
Pemerintah Kota Makassar dan PT Pegadaian, baru saja menggebrak dengan kolaborasi “hijau” yang revolusioner: mengubah sampah menjadi pundi-pundi emas, demi mewujudkan Makassar Bebas Sampah (Zero Waste) pada tahun 2029!
Pada Minggu (13/7/2025) hari ini, suasana di Kantor Pegadaian Wilayah IV Makassar, Jalan Pelita, terasa berbeda. Bukan transaksi gadai biasa, melainkan konsolidasi akbar pengelolaan bank sampah yang dihadiri perwakilan dari Makassar, Gowa, Pinrang, hingga Bulukumba.
Ini adalah babak baru dalam perang melawan sampah, dimana kolaborasi lintas sektor menjadi senjata utama.
“Zero Waste 2029 Bukan Mimpi, Tapi Target Nyata!”
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, tak bisa menyembunyikan optimismenya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa sinergi dengan Pegadaian adalah jurus jitu untuk menekan volume sampah dan mencapai target ambisius Zero Waste 2029.
“Melalui sinergi ini, Pemkot Makassar optimistis target Zero Waste 2029 dapat tercapai secara bertahap dan terukur,” katanya penuh semangat.
Helmy menjelaskan, kompleksnya masalah sampah menuntut solusi inovatif dan kolaborasi yang lebih luas. Ia mencontohkan berbagai terobosan yang sudah digulirkan, seperti penggunaan enzim pengurai di Hotel Merkur, hingga program Pegadaian yang paling mencuri perhatian: menukar sampah dengan tabungan emas!
“Ini contoh konkret bagaimana sampah bisa punya nilai baru dan menjadi peluang ekonomi. Harapannya, langkah-langkah seperti ini bisa menginspirasi masyarakat untuk memilah sampah sejak dari rumah,” ujarnya, mengajak warga untuk ambil bagian.
Pemkot Makassar sendiri berkomitmen penuh. Edukasi dan kolaborasi akan terus digencarkan agar gerakan pengurangan sampah tak cuma wacana, tapi benar-benar menjadi kebiasaan baru di tengah masyarakat. Konsolidasi ini juga menjadi landasan untuk pelatihan, penguatan kelembagaan bank sampah, dan program insentif yang siap disuntikkan.
“Semua demi lingkungan bersih dan berkelanjutan di Sulawesi Selatan!,” tutur Helmy.
Dari Tumpukan Sampah Menjadi Emas Murni!
Di sisi lain, PT Pegadaian Kantor Wilayah IV Makassar, menunjukkan komitmen tak tergoyahkan dalam pengelolaan lingkungan. Deputy Operasional Kantor Wilayah IV Pegadaian Makassar, Jainuddin, menjelaskan bahwa konsolidasi ini adalah evaluasi besar-besaran terhadap program pembinaan bank sampah yang sudah berjalan sejak tahun 2018 lalu.
“Sejak 2018, Pegadaian secara aktif membina bank-bank sampah di wilayah masing-masing,” ungkap Jainuddin.
Forum ini menjadi ajang penting untuk membedah tantangan dan memberikan arahan lanjutan kepada bank sampah binaan. Tak hanya arahan, Pegadaian juga memberikan “stimulus” berupa fasilitas dan sarana prasarana agar operasional bank sampah makin optimal.
Nah, ini dia bagian yang paling menarik perhatian: mekanisme penukaran sampah menjadi tabungan emas! Sampah yang masih bernilai jual atau bisa didaur ulang akan “disulap” menjadi saldo tabungan emas atas nama anggota bank sampah.
Bayangkan, sampah plastik, kertas, atau botol bekas yang tadinya hanya menjadi limbah, kini bisa bertransformasi menjadi investasi masa depan.
“Di Kota Makassar sudah 30 bank sampah binaan kita di Pegadaian. Masyarakat bisa menabung dari sampah, dan pada akhirnya, hal ini memberi motivasi baru dalam mengelola sampah,” kata Jainuddin, memperlihatkan betapa dahsyatnya potensi program ini.
Jainuddin menutup dengan harapan besar. Melalui sinergi antara Pegadaian dan Bank Sampah, ia yakin program ini akan memberikan dampak signifikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih.
“Target kita jelas, mengolah sampah, menabung emas, dan mendorong terwujudnya zero waste di Makassar,” pungkasnya, mengakhiri hari dengan optimisme membara.
Kini, bukan hanya dompet yang bisa terisi, tapi lingkungan pun bisa bersih berseri. Makassar telah memulai langkah berani, menjadikan sampah bukan lagi musuh, melainkan kawan yang berharga! (*)
Comment