Bakamla Pilih Makassar Sebagai Lokasi Strategis Stasiun Keamanan Maritim Canggih, Pemkot Beri Dukungan Penuh

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Kota Makassar kembali menunjukkan perannya sebagai simpul penting di Indonesia timur. Pada Jumat, 18 Juli 2025 Hari ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut kunjungan kerja Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI).

Kunker ini untuk membahas rencana pembangunan Stasiun National Maritime Security System (NMSS). Stasiun ini akan menjadi ujung tombak penguatan keamanan laut di wilayah strategis Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II.

Makassar Jadi Pusat Pengawasan Maritim ALKI II

Direktur Data dan Informasi Bakamla RI, Laksamana Pertama Sigit Winarko, S.T., CHRMP, menjelaskan bahwa pembangunan stasiun pemantau di Makassar ini merupakan agenda strategis yang sudah direncanakan sejak 2020. Tujuannya jelas: untuk memperkuat pengamanan dan keselamatan maritim di perairan Makassar serta mencegah berbagai aktivitas ilegal.

“Makassar sebagai wilayah ALKI II sangat penting untuk diawasi guna mencegah penyelundupan, kecelakaan laut, dan pelanggaran lainnya,” tegas Laksamana Pertama Sigit Winarko.

Stasiun NMSS ini nantinya akan dilengkapi dengan teknologi mutakhir seperti radar, kamera jarak jauh (long-range camera), kristal eyes, dan berbagai sensor canggih lainnya. Dengan teknologi ini, Bakamla dapat melakukan deteksi dini dan memberikan peringatan cepat terhadap potensi gangguan di perairan sekitar, menjadikan Makassar benteng pengawasan laut yang tangguh.

Pihak Bakamla telah menjalin kerja sama peminjaman lahan sejak 2022 dan kini tengah mempersiapkan tahapan pembangunan. Mereka pun meminta dukungan penuh dari Pemerintah Kota Makassar.

Wali Kota Munafri Tekankan Pentingnya Tata Kelola Aset untuk Proyek Strategis

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, atau yang akrab disapa Appi, menyambut baik rencana strategis Bakamla ini. Ia menegaskan komitmen Pemkot Makassar untuk mendukung penuh pembangunan NMSS, mengingat pentingnya program ini bagi keselamatan dan keamanan wilayah laut, khususnya bagi Makassar sebagai pintu gerbang Indonesia bagian timur.

“Kami tentu sangat mendukung program ini karena menyangkut keselamatan dan keamanan wilayah laut kita. Apalagi Makassar merupakan pintu gerbang Indonesia bagian timur yang sangat strategis,” ungkap Munafri.

Namun, Appi menekankan pentingnya kajian yang matang dan tata kelola aset yang kuat dalam mendukung setiap proyek strategis, termasuk pembangunan NMSS dan proyek besar lainnya seperti infrastruktur di kawasan Untia.

“Kami sangat konsen soal pengelolaan aset, karena ke depan setiap pembangunan harus berpijak pada aturan yang kuat. Ini menyangkut keberlanjutan dan kepastian hukum dalam pengembangan kota,” jelas Munafri.

Kawasan Untia, kata Appi, merupakan salah satu wilayah yang sedang dipersiapkan untuk proyek strategis jangka panjang. Oleh karena itu, setiap rencana pembangunan harus dikaji secara mendalam dan terintegrasi.

Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi yang intensif dan terbuka antara pemerintah daerah, instansi vertikal, dan mitra strategis, terutama terkait penggunaan aset daerah.

Hal ini bertujuan agar setiap rencana berjalan dengan saling memahami dan mendukung, sehingga solusi terbaik dapat tercapai melalui koordinasi yang baik. (*)

Comment