MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Kota Makassar kembali menjadi simpul silaturahmi keilmuan Islam. Kali ini, melalui kedatangan ulama besar dari Yaman, Syekh Dr. Abdullah bin Mar’iy Al-Adeniy hafizhahullah, yang akan mengisi kajian ilmiah bertema “Karakter Muslim yang Bertauhid” di Masjid Kubah 99 Asmaul Husna, kawasan Center Point of Indonesia (CPI), akhir pekan ini, Sabtu-Minggu, 19–20 Juli 2025.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, secara terbuka mengajak seluruh warga untuk hadir. Dalam testimoni videonya, Munafri menyebut momen ini sebagai kesempatan emas bagi umat Islam di Makassar untuk menimba ilmu dari sumber otoritatif langsung.
“Semoga kehadiran Syekh membawa keberkahan, memperkuat ukhuwah, dan menjadikan Makassar sebagai kota yang religius dan harmoni,” ucapnya.
Kajian ini tak hanya menghadirkan sosok sentral dari Darul Hadits Fiyusy, Yaman—Syekh Abdullah—tetapi juga para Ustaz Nasional yang akan menyampaikan materi-materi tauhid dalam konteks kontemporer dan kisah para Nabi.
Beberapa di antaranya Ustadz Jauhari, Lc. (Ma’had Al-Madinah Boyolali) – “Indahnya Tauhid dalam Kisah Nabi Yusuf AS”, Ustadz Ibnu Yunus (Ma’had Al-Ihsan Gowa) – “Tauhid: Menjadikan Amalan Kecil Bernilai Besar”, Ustadz Khaidir M. Sunusi (PKBM Rahmatan Lil Alamin Makassar) – “Dahsyatnya Tauhid dalam Kehidupan Lima Pemimpin Dunia-Akhirat”.
Kegiatan ini digelar atas kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dan Masjid Kubah 99, serta mendapat dukungan penuh Pemkot Makassar.
Kajian terbuka untuk umum dan disiarkan langsung melalui Kanal Media Sosial resmi Masjid Kubah 99.
Bagi warga yang ingin hadir secara langsung atau daring, informasi lebih lanjut dapat diakses melalui kontak resmi di 0811 4151 3993.
Sebelum tampil di kajian akbar ini, Syekh Abdullah bin Mar’iy telah lebih dulu menjadi pemateri utama dalam Daurah Asatidzah Nasional di Masjid As-Sunnah Makassar, sebuah forum pembinaan para Pengajar dan Ustaz yang diikuti lebih dari 700 peserta dari Dalam dan Luar Negeri.
Kehadiran beliau tak hanya memperkaya diskursus tauhid, tapi juga mempererat jejaring dakwah dan pendidikan Islam di Sulawesi Selatan. Dalam atmosfer kajian yang tenang dan ilmiah, diharapkan syiar Islam semakin kokoh menjejak di Tanah Bugis-Makassar. (*)
Comment