MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Upaya penurunan angka stunting di Kota Makassar semakin gencar. Kali ini, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Program KB Kecamatan Bontoala menginisiasi sebuah gerakan kolaboratif bernama WATTUNNAMI, singkatan dari “Warga Tanpa Stunting Dengan Makanan Bergizi.”
Gerakan ini secara resmi diluncurkan di Kelurahan Barayya, Kecamatan Bontoala, pada Jumat (25/7/2025), sebagai langkah nyata dalam menurunkan prevalensi stunting, khususnya di wilayah tersebut.
Gerakan WATTUNNAMI merupakan bentuk intervensi holistik yang mengajak seluruh pihak lintas sektoral untuk bergerak serentak.
“Kami mengajak dan bergerak serentak tentunya dengan semua pihak, untuk terlibat dalam rencana aksi ini,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Makassar, Andi Irwan Bangsawan.
Komitmen ini diwujudkan dengan partisipasi aktif berbagai elemen, termasuk sektor swasta.
Pada peluncuran perdana ini, Usaha Katering Sharas menunjukkan kepeduliannya dengan membagikan 30 dos makanan bergizi kepada ibu dan anak balita yang berpotensi atau berisiko stunting. Sebanyak 30 penerima manfaat, terdiri dari ibu dan anak balita, hadir langsung untuk menerima bantuan makanan tersebut.
Penguatan Pencegahan Stunting dari Hulu
Aksi WATTUNNAMI menekankan pada penguatan percepatan penurunan stunting dari hulu. Meskipun pemberian makanan bergizi adalah langkah sederhana yang sering dilakukan banyak pihak, gerakan ini memiliki tujuan yang lebih besar: memicu resonansi di seluruh elemen masyarakat.
Harapannya, masyarakat luas dapat terinspirasi untuk berkontribusi dan berpartisipasi dalam gerakan serupa secara berkelanjutan.
WATTUNNAMI tidak berhenti di sini. Rencananya, aksi pemberian makanan bergizi ini akan dijadwalkan secara rutin setiap Jumat. Tak hanya makanan, menu yang diberikan pun akan bervariasi, termasuk susu dan makanan tambahan bergizi lainnya, untuk memastikan asupan nutrisi yang optimal bagi sasaran.
Acara peluncuran WATTUNNAMI ini dihadiri oleh berbagai pihak penting yang menunjukkan komitmen bersama dalam penanganan stunting, antara lain: Lurah Barayya, Plt. UPT KB Bontoala, dan seluruh Penyuluh Program KB (PKB/PLKB).
Sebanyak 20 anak balita dan 20 ibu penerima manfaat.
“Gerakan WATTUNNAMI adalah bukti nyata sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam menciptakan generasi penerus yang sehat dan bebas stunting,” tutur Irwan.
Dengan langkah kecil yang berkelanjutan, diharapkan Kelurahan Barayya dan Kecamatan Bontoala, dapat menjadi contoh dalam upaya penurunan stunting di Kota Makassar. (*)
Comment