Luar Biasa! Deputi Kementerian Kemendukbangga/BKKBN Sebut Sulsel Jadi Provinsi Dengan Penurunan Stunting Terbesar

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Deputi Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Badan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Sukaryo Teguh menyebut, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi Provinsi dengan penurunan stunting terbesar tahun 2025 ini.

“Soal stunting, Sulsel itu masuk tiga besar Provinsi dengan penurunan stunting terbesar di tahun ini, setelah Jawa Barat dan Sumatera Selatan. 4,1% turunnya dari 27 koma sekian (27,4%) menjadi 23 (23,3%) lah, meskipun 23% persen ini masih di atas rata-rata nasional ini, tapi kan startnya tinggi. Ini luar biasa,” terang Sukaryo, usai jalan santai dalam rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tahun 2025 di Lapangan Karebosi Makassar, Minggu, 27 Juli 2025 pagi

Sementara ada 11 Provinsi yang malah mengalami peningkatan jumlah prevalensi kasus stunting. Meski begitu, Sukaryo tak menyebut 11 Provinsi tersebut.

“Ini ada 20 provinsi yang mengalami penurunan ya, sisanya malah naik. 11 provinsi lainnya naik,” sebutnya.

Sukaryo bilang, penurunan stunting di Sulsel ini membuktikan bahwa ada usaha dan ikhtiar yang dilakukan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulsel dan juga Pemerintah Daerah, termasuk Pemprov Sulsel. Kerja sama itu kata dia, menjadikan masyarakat sadar akan pentingnya mencegah stunting sejak dini.

“Jadi ini menunjukkan adanya ikhtiar yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah stunting itu sangat tinggi, kesadaran masyarakat yang cukup tinggi ya,” tuturnya.

Sukaryo menjelaskan, target stunting secara Nasional itu 14%, sementara saat ini prevalensi stunting secara Nasional di angka 19,8%.

“Kita kan inginnya 14% ya secara Nasional, kan Nasional itu turun tidak terlalu banyak ya (turun 1,7%), sekarang itu 19,8% dari 21,5%. Tapi memang tidak sampai 14%, memang faktanya seperti itu. Ya ini hasil positif lah,” imbuhnya.

Selain itu, Sukaryo juga menyampaikan KB Sulsel terbilang berjalan dengan baik. Ia bilang, angka kelahiran di Sulsel itu di angka 2,1 atau masing-masing keluarga rata-rata memiliki anak dua.

“Sulsel kan jumlah penduduknya itu kan sembilan juta lebih. Nah, kalau kita lihat dari kacamata KB ya, angka kelahiran Sulsel ini sudah 2,1. Artinya setiap Perempuan Sulsel melahirkan rata-rata 2,1, jadi paling banyak dua anak lah intinya seperti itu,” terangnya.

“Ini menunjukkan bahwa kesadaran di Sulsel terhadap program KB dan semua program pemberdayaan lainnya yang dikelola oleh BKKBN ini sangat baik, jadi 2,1 itu sama dengan rata-rata nasional,” pungkas Sukaryo. (*)

Comment