MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Sebuah fakta mengejutkan terungkap pada puncak perayaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Senin (28/7/2025).
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI, Dr. Wihaji, S.Ag., M.Pd, menyebutkan bahwa ada 11 juta anak Indonesia yang tumbuh tanpa sosok Ayah.
Angka ini tentu mengundang keprihatinan, apalagi 409 ribu di antaranya berada di Sulawesi Selatan. Menyikapi data ini, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN meluncurkan program inovatif: Gerakan Teladan Ayah Indonesia (GATI).
Mengapa Sosok Ayah Begitu Penting?
Wihaji menjelaskan bahwa 20,9% anak Indonesia “kehilangan” sosok Ayah.
“Ada Bapak kayak tidak ada,” ujarnya menggambarkan kondisi yang memprihatinkan ini.
Meskipun banyak protes terkait definisi “tidak punya Ayah” dalam konteks GATI, Wihaji menegaskan bahwa fokusnya adalah menghadirkan kembali peran dan teladan Ayah dalam kehidupan anak-anak, baik secara fisik maupun emosional.
“Walaupun banyak yang protes, Pak Wihaji, bagaimana dengan tadi ada 11 juta rakyat Indonesia yang tidak punya Ayah. Ada 409 ribu Rakyat Sulsel yang sebagai Kepala Rumah Tangganya Perempuan,” ungkap Wihaji, dalam sambutannya di Makassar, Senin (28/7/2025).
Ia menambahkan bahwa dari 409 ribu anak di Sulsel yang tidak memiliki Ayah, 53 ribu di antaranya berada di Kota Makassar.
GATI: Membangun Kembali Peran Ayah, Dimulai dari Rumah
Program GATI dirancang untuk mengisi kekosongan ini. Salah satu inisiatif awalnya adalah mendorong para Ayah untuk mengantar anak-anak mereka ke sekolah pada hari pertama. Ini adalah langkah kecil namun signifikan untuk membangun koneksi dan teladan.
Wihaji juga menyoroti 409 ribu Kepala Rumah Tangga Perempuan di Sulawesi Selatan, termasuk 53 ribu di Makassar. Ia menyebut mereka “orang-orang luar biasa” yang telah berjuang keras.
“In Syaa Allah, kita bukan masalah Ayahnya, tapi sosok Ayahnya,” tegas Wihaji, menunjukkan bahwa GATI hadir untuk mendukung dan memastikan anak-anak ini tetap memiliki figur Ayah, terlepas dari status keluarga mereka.
Film ‘Panggil Aku Ayah’: Sebuah Jawaban dari Negara
Sebagai bagian dari upaya ini, Kemendukbangga/BKKBN akan meluncurkan film berjudul ‘Panggil Aku Ayah’. Film ini diharapkan dapat menjadi jawaban atas pertanyaan banyak Kepala Rumah Tangga Perempuan yang membesarkan anak tanpa sosok Ayah.
“Siapa Ayah itu? Bisa beliaunya (Ibunya), bisa tanda petik kira-kira betul dari hati nanti. Kita nanti ada film ‘Panggil Aku Ayah’ sebagai jawaban ada beberapa Kepala Rumah Tangga Perempuan yang tidak Ayah, tapi di situ ada sosok Ayah yang hadir, butuh dan dibutuhkan oleh anak-anak yang hari ini tidak punya Ayah,” tutup Wihaji.
Pernyataan ini menegaskan komitmen Pemerintah, untuk hadir dan memberikan solusi nyata bagi jutaan anak Indonesia yang membutuhkan figur Ayah dalam hidup mereka.
Dalam puncak peringatan Harganas ke-32 Tahun 2025 di Lapangan Karebosi Makassar, turut dihadiri Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulsel, Shodiqin, SH., MM, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota, Aliyah Mustika Ilham, serta para Kepala dan Wakil Kepala Daerah se-Sulsel. (del)
Comment