MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Para orang tua di Makassar tak perlu khawatir berlebihan jika putra-putrinya belum mendapatkan sekolah untuk tahun ajaran baru 2025. Komisi D DPRD Kota Makassar memastikan bahwa setiap siswa akan mendapatkan tempat belajar.
Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbah, menegaskan bahwa Dinas Pendidikan Kota Makassar siap membantu menyalurkan siswa ke sekolah-sekolah yang masih memiliki kuota kosong.
“Jika sampai hari ini masih ada anak yang belum dapat sekolah, segera hubungi Dinas Pendidikan untuk memperoleh data sekolah mana yang masih terbuka. Meskipun jaraknya sedikit jauh, yang penting anak tetap bisa sekolah,” ujar Muchlis, menekankan pentingnya akses pendidikan bagi setiap anak.
Muchlis mengungkapkan bahwa sejumlah SMP Negeri di Makassar masih belum memenuhi kuota siswa baru. Ini menjadi kabar baik bagi orang tua yang anaknya belum tertampung di sekolah favorit atau pilihan awal mereka.
“Ada beberapa SMP yang belum penuh. Silakan ambil datanya di Dinas Pendidikan, sekolah-sekolah itu masih bisa menerima siswa,” jelasnya, Senin (28/7/2025).
Beberapa sekolah yang disebutkannya masih memiliki tantangan daya tampung tinggi, seperti SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, SMPN 6, SMPN 8, dan SMPN 22. Komisi D berharap ada solusi cepat agar semua siswa dapat terakomodasi.
Sebagai solusi tambahan, Muchlis juga membuka peluang adanya penambahan kuota rombongan belajar (rombel). Namun, langkah ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Pendidikan. “Potensi penambahan rombel itu ada, tapi kita menunggu restu dari kementerian. Dinas Pendidikan Makassar sudah mengajukan permohonan,” ungkap politisi Partai Hanura tersebut.
Komisi D DPRD Makassar terus mendorong Pemerintah Kota Makassar untuk aktif mengupayakan penambahan kapasitas kelas. Ini adalah langkah krusial untuk mengatasi lonjakan jumlah siswa dan memastikan tidak ada anak yang tertinggal dalam mendapatkan pendidikan.
“Dalam RDP tadi, kami mendorong Dinas Pendidikan agar menambah rombel supaya tidak ada anak yang tertinggal dan semuanya bisa masuk sekolah,” tutup Muchlis. (*)
Comment