MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, atau yang akrab disapa Andi Utta, menjadi sorotan utama dalam Green Leadership Forum II Sulawesi Selatan, Selasa (29/7/2025).
Acara bergengsi yang diselenggarakan oleh Pusat Telaah dan Informasi Regional (PATTIRO), bersama The Asia Foundation di Hotel Four Points by Sheraton Makassar ini, membahas pentingnya pembangunan hijau dan kepemimpinan berkelanjutan di tengah tantangan lingkungan yang kian kompleks.
Forum ini dibuka langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri RI, Bima Arya Sugiarto, dan dihadiri oleh 14 Kepala Daerah se-Sulawesi Selatan. Tema yang diangkat, “Mendorong Integrasi Pembangunan Hijau dalam Perencanaan Pembangunan Daerah melalui Kepemimpinan Hijau di Sulawesi Selatan,” menegaskan komitmen daerah untuk masa depan lingkungan yang lebih baik.
Tantangan Lingkungan dan Urgensi Pembangunan Hijau
Direktur PATTIRO, Fitriah Muslih, memaparkan data yang mengkhawatirkan mengenai kondisi lingkungan di Sulawesi Selatan. Mulai dari alih fungsi lahan, masalah pengelolaan sampah, pencemaran air, hingga deforestasi dan degradasi lahan kritis yang telah mencapai lebih dari 474 ribu hektare.
“Perubahan iklim memperparah situasi dengan meningkatnya frekuensi bencana hidrometeorologi seperti banjir. Oleh karena itu, arah kebijakan nasional dan daerah kini bergerak menuju pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim,” jelas Fitriah.
Wamendagri Bima Arya senada, menekankan bahwa isu lingkungan bukan lagi masalah sektoral, melainkan “urusan semua pihak.” Ia menyerukan kolaborasi lintas sektor dan perlunya lebih banyak “local champions” di tingkat daerah yang mampu menjadi motor penggerak kebijakan lingkungan.
Bima Arya juga menyoroti peran strategis generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, yang dinilai memiliki kepedulian tinggi dan kesiapan bertindak untuk lingkungan.
Inovasi Fiskal Berbasis Ekologi dari Bulukumba: Kebijakan TAKE Andi Utta
Pada sesi talkshow “Memperkuat Inovasi Fiskal dalam Mendukung Pembangunan Hijau di Sulsel: Praktik dan Tantangan,” Bupati Andi Utta, membagikan terobosan yang telah dilakukan Kabupaten Bulukumba. Ia memaparkan strategi daerahnya dalam mengintegrasikan aspek ekologi dalam kebijakan fiskal daerah.
Sejak awal kepemimpinannya, Andi Utta telah fokus pada program ketahanan pangan dan perlindungan lingkungan. Salah satu inisiatif unggulannya adalah Transfer Anggaran Kabupaten berbasis Ekologi (TAKE).
Melalui kebijakan ini, pengalokasian Alokasi Dana Desa (ADD) di Bulukumba, didasarkan pada kinerja pengelolaan lingkungan hidup Desa.
“Pemerintah Desa yang memiliki kebijakan, anggaran, dan capaian dalam perlindungan lingkungan akan mendapat insentif tambahan,” tegas Andi Utta, menunjukkan komitmen nyata terhadap pendanaan ekologis.
Lebih lanjut, program prioritas Kabupaten Bulukumba sejak 2021-2024, juga berbasis prinsip ekologi dan ketahanan pangan. Pemkab aktif mendistribusikan bibit unggul tanaman hortikultura dan perkebunan seperti durian musang king, lengkeng, manggis, kopi, pala, cengkeh, kakao, hingga kelapa genjah.
Untuk tahun 2025, sinergi dengan Pemerintah Desa akan didorong lebih lanjut dengan mengalokasikan 20 hingga 40 persen anggaran Desa, untuk mendukung program ketahanan pangan, termasuk pengadaan bibit unggul, pupuk organik, dan pembersihan lahan tidak produktif.
Andi Utta juga memprogramkan landclearing atau pembersihan lahan, yang membantu masyarakat mengganti tanaman tidak produktif dengan bibit unggul, mewujudkan perkebunan monokultur buah berkualitas.
Ia mendorong gerakan penghijauan dengan tanaman produktif, sehingga tidak hanya menghijaukan, tetapi juga memberikan hasil yang dapat dinikmati masyarakat.
Penghargaan dan Komitmen Masa Depan
Green Leadership Forum II menjadi platform strategis untuk mempertemukan Pemimpin Daerah, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan lembaga donor dalam memperkuat integrasi kebijakan lingkungan. Forum ini juga mendorong pengembangan kebijakan Ecological Fiscal Transfer (EFT) secara lebih luas di Sulawesi Selatan dan Indonesia.
Pada momen penting ini, Bupati Andi Utta turut menerima penghargaan dari Koalisi Masyarakat Sipil untuk Pendanaan Ekologis (KMS-PE), yang diserahkan langsung oleh Country Representative The Asia Foundation (TAF) Indonesia, Hana Satrio.
Penghargaan ini menjadi bukti pengakuan atas dedikasi dan inovasi Bulukumba, dalam pembangunan berkelanjutan dan kebijakan lingkungan yang pro-ekologi. (*)
Comment