MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Fenomena meningkatnya jumlah lanjut usia (lansia) yang dititipkan ke Panti Jompo, menjadi perhatian serius Pemerintah.
Dalam menanggapi isu ini, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala BKKBN RI, Dr. Wihaji, S.Ag., MM, menegaskan pentingnya kehadiran negara melalui program “Lansia Berdaya”.
Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-32 di Lapangan Karebosi, Makassar, Senin (28/7/2025).
Wihaji menyoroti bahwa persoalan lansia bukan lagi hal sepele dan harus menjadi perhatian bersama. Ia memprediksi bahwa jumlah penduduk lansia di Indonesia akan terus meningkat signifikan.
“Sekarang sudah 11,7 persen. Besok tahun 2045 itu sampai 20 persen,” ujarnya, menekankan urgensi program yang relevan dan humanis.
Sekolah Lansia S1, S2, S3: Lebih dari Sekadar Pengajian
Salah satu inisiatif utama BKKBN adalah program “Sekolah Lansia”. Meskipun terdengar formal, Wihaji menjelaskan bahwa ini bukanlah sekolah dalam artian sesungguhnya.
“Kita bikin program namanya Sekolah Lansia S1, S2, S3. Tapi bukan sekolah yang serius. Hanya pengajian. Jadi isinya, pengajian yang muslim, yang non-muslim, silakan apa,” jelas Wihaji.
Program ini dirancang untuk memberikan ruang bagi para lansia untuk bersosialisasi dan mengisi waktu luang mereka. Tujuan utamanya adalah mencegah rasa kesepian dan memberikan teman bagi para lansia yang mungkin merasa terisolasi di rumah.
Kegiatan Rekreasi Ringan untuk Lansia Aktif
Selain “Sekolah Lansia”, program “Lansia Berdaya” juga mencakup berbagai kegiatan sosial dan rekreasi ringan. Wihaji menyebutkan bahwa lansia akan diajak dalam aktivitas seperti “healing-healing”, jalan-jalan, atau berkumpul santai.
“Intinya memberikan aktivitas,” tegasnya. Ini bertujuan agar lansia tetap aktif, berinteraksi, dan tidak merasa sendirian di rumah.
Negara Hadir untuk Kesejahteraan Lansia
Wihaji memahami bahwa ada berbagai alasan di balik keputusan keluarga menitipkan orang tua ke yayasan atau panti jompo. Selama keputusan tersebut berdasarkan kesepakatan dan lansia tetap bisa bersosialisasi, hal itu dianggap sebagai salah satu jawaban.
“Tentu yang paling penting adalah negara hadir, pemerintah memberikan fasilitas,” pungkasnya. Komitmen pemerintah melalui BKKBN ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup lansia dan memastikan mereka mendapatkan perhatian yang layak. (*)
Comment