BPBD Makassar Mantapkan Enam Gagasan Inovatif Melalui Program Inkubasi

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Komitmen Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, untuk terus berinovasi dalam penanggulangan bencana kian nyata. Usai meluncurkan enam ide inovasi kebencanaan, langkah berikutnya diarahkan pada proses pematangan melalui kegiatan inkubasi.

Program Bimbingan Teknis Inkubasi Inovasi Penanggulangan Bencana yang dilaksanakan Jumat (1/8) menjadi ruang belajar strategis bagi tim inovator. Dalam kegiatan tersebut, BPBD berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Makassar menghadirkan narasumber utama, Dr. Muhammad Amri Akbar, Sp.MSi., untuk memberikan pendampingan intensif.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Dr. H. M. Fadli Tahar, S.E., MM, menyampaikan bahwa inkubasi bukan hanya forum pelatihan, tapi bagian penting dari perjalanan inovasi.

“Inilah momentum kita memperkuat gagasan sebelum diterapkan di lapangan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” ujarnya, Minggu (3/8/2025).

Enam inovasi yang tengah difokuskan dalam proses inkubasi berasal dari berbagai bidang di BPBD, yaitu:
• SALAMA (Sahabat Anak Lewat Afirmasi tentang Aman Bencana): Edukasi kesiapsiagaan untuk anak dengan pendekatan hypnoshield agar anak mengenali situasi bencana secara nyaman dan aman.
• MACCA (Manajemen Risiko Bencana Komunitas): Sistem berbasis partisipasi masyarakat lokal untuk menyusun dan memanfaatkan data risiko kebencanaan.
• SILOKA (Sistem Logistik Kebencanaan Komunitas): Platform manajemen logistik yang memberdayakan komunitas lokal dalam pendistribusian bantuan secara efisien.
• BALLA SALAMA (Rumah Aman BPBD): Penguatan posko BPBD 24 jam di tiga kecamatan kunci yang menyediakan layanan digital dan respons cepat.
• AGANGTA (Layanan Psikososial Hypno Resilience): Inovasi dukungan psikososial bagi penyintas, khususnya anak dan kelompok rentan, menggunakan pendekatan hypno resilience.
• PAKABAJI (Pemulihan Berbasis Gotong Royong): Model pemulihan pascabencana berbasis partisipasi masyarakat sebagai wujud solidaritas dan kemandirian warga.

Sesi bimbingan berlangsung dalam format diskusi dan pendampingan tim. Setiap kelompok inovasi didorong untuk memperdalam desain gagasannya, merancang langkah implementasi, serta menyusun strategi pembuatan video inovasi sebagai bagian dari penilaian.

Sebagai langkah lanjutan, BPBD juga akan menggelar sesi pitching internal dan pelatihan khusus produksi video. Setelah itu, enam inovasi tersebut direncanakan memasuki tahap uji coba lapangan untuk menjangkau langsung komunitas sasaran.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis BPBD Kota Makassar dalam memperkuat kelembagaan berbasis inovasi sekaligus mempersiapkan diri menuju ajang kompetisi inovasi tingkat daerah. (*)

Comment