Sidak Bupati Takalar Ubah Kedisiplinan ASN, Absensi Naik Drastis!

ads
ads

MENITNEWS.COM, TAKALAR — Budaya kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Takalar, kini semakin disiplin dan profesional berkat pendekatan tak biasa yang diterapkan oleh Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye.

Melalui strategi “working around” yang penuh kejutan, Bupati Daeng Manye, berhasil mengubah kebiasaan lama menjadi etos kerja yang lebih bertanggung jawab.

Bupati Daeng Manye kini dikenal sering melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke berbagai Kantor Pemerintahan. Mulai dari OPD, Puskesmas, Kantor Kecamatan, hingga Kantor Desa.

Kunjungan ini sengaja tidak dijadwalkan, tanpa pemberitahuan, dan seringkali tanpa protokoler resmi. Seperti Senin, 4 Agustus 2025 hari ini, ia langsung menyambangi Kantor Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk memastikan kedisiplinan para Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Setiap hari bisa jadi hari didatangi Bupati,” tutur seorang ASN yang identitasnya dirahasiakan, menggambarkan efek kejutan dari kebijakan ini.

“Kami semua jadi selalu siap dan waspada,” sambungnya.

Pengawasan Humanis dan Digital

Dalam setiap kunjungannya, Bupati tidak hanya sekadar memantau kehadiran. Ia juga aktif berdialog dengan para Pegawai, mengecek fasilitas kerja, dan memastikan pelayanan publik berjalan optimal.

Pendekatan ini membangun komunikasi dua arah yang membuat para ASN merasa diperhatikan, bukan sekadar diawasi.
Selain kunjungan langsung, pengawasan juga dilakukan secara digital melalui sistem absensi online.

Data kehadiran ASN terpantau langsung oleh Bupati setiap hari. Jika ada OPD yang tingkat kehadiran atau kepulangannya di bawah 80%, pimpinan OPD tersebut akan langsung diberi peringatan berupa label “merah”.

Hasil Nyata yang Signifikan

Pendekatan unik ini terbukti memberikan dampak positif yang luar biasa. Berdasarkan data internal, terjadi peningkatan yang signifikan dalam beberapa indikator kinerja:
* Rata-rata kehadiran ASN naik tajam dari 72% menjadi 91%.
* Kepuasan publik terhadap layanan meningkat dari 68% menjadi 84%.
* Jumlah pengaduan ASN berkurang drastis dari 43 laporan menjadi hanya 12 per bulan.
* OPD dengan label “merah” berkurang dari 8 menjadi hanya 2.

“Pendekatan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membangun kesadaran,” jelas Bupati Daeng Manye.

“ASN kita jadi lebih siap, bertanggung jawab, dan peduli terhadap pekerjaan mereka,” imbuhnya.

Dengan metode kontrol yang humanis dan terukur, birokrasi di Takalar perlahan berubah. Budaya disiplin kini tumbuh sebagai bagian dari perubahan besar menuju Kabupaten Takalar yang lebih profesional dan berorientasi pada pelayanan publik. (*)

Comment