Jayadi Nas Paparkan Visi-Misi Gubernur Bidang Ketenagakerjaan

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Jayadi Nas, secara lugas menyampaikan arah kebijakan ketenagakerjaan dalam konteks visi dan misi Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman – Fatmawati Rusdi, pada acara yang digelar di Aula Disnakertrans Provinsi Sulsel, Makassar. Acara ini dihadiri oleh seluruh pejabat serta pegawai Disnakertrans Provinsi Sulsel, Kamis (14/8/2025).

Dalam kesempatan ini, Dr. Jayadi Nas mengaitkan program ketenagakerjaan dengan visi Sulsel periode 2025–2029: “Sulawesi Selatan Maju dan Berkarakter.”

Maju berarti pembangunan berkelanjutan dengan fokus pada ekonomi, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pengelolaan lingkungan, pertanian, sumber daya alam, dan kesejahteraan sosial .

Berkarakter mencerminkan pembangunan berlandaskan nilai universal seperti integritas, akhlak, budaya, kejujuran, dan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat .

Misi utama yang menopang visi tersebut ialah :

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia – melalui pendidikan, kesehatan, penurunan stunting, penguatan karakter generasi muda, dan pemenuhan hak anak.

2. Pemerataan ekonomi berkelanjutan – pengembangan pertanian, kelautan, pariwisata, UMKM, dan industri kreatif.

Pada kesempatan ini, Jayadi Nas, mengumpulkan seluruh Pejabat dan pegawai Disnakertrans Sulsel, dengan tujuan untuk menyamakan persepsi bersama dalam melaksanakan Dan mendukung Visi Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Fatmawati Rusdy.

Fokus Pada Tantangan Strategis Ketenagakerjaan

Dr. Jayadi Nas kemudian menyoroti sejumlah tantangan utama dalam bidang ketenagakerjaan Provinsi Sulsel:

Peningkatan produktivitas tenaga kerja, agar mampu bersaing di pasar tenaga kerja yang semakin ketat.

Pembukaan dan perluasan kesempatan kerja, untuk menekan angka pengangguran terbuka dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Permasalahan hubungan industrial, yang perlu ditangani secara preventif dan solutif demi menciptakan iklim kerja yang kondusif serta adil.

Ia menegaskan bahwa untuk menjawab masalah-masalah ini, pendekatan tak boleh bekerja sendirian. Kolaborasi lintas sektor—melibatkan pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, akademisi, dan masyarakat—yang menjadi kunci keberhasilan. Kolaborasi ini akan memperkuat koordinasi kebijakan, meminimalkan tumpang tindih, mempercepat implementasi, serta mencapai hasil nyata di lapangan.

Arahan ini menunjukkan komitmen Disnakertrans Sulsel untuk mengintegrasikan visi-misi Gubernur ke dalam implementasi kebijakan ketenagakerjaan, dengan fokus kolaboratif serta penanganan strategis terhadap masalah produktivitas, lapangan kerja, dan hubungan industrial.

Jayadi Nas menegaskan bahwa kolaborasi dan digitalisasi adalah kunci untuk menjawab tantangan ketenagakerjaan secara efektif. (*)

Comment