MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mengambil langkah strategis untuk memodernisasi 27 pasar tradisionalnya.
Kunci dari upaya ini adalah digitalisasi pembayaran, sebuah langkah yang mereka pelajari langsung dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Makassar Raya, yang terbukti sukses mengoptimalkan pendapatan daerah.
Delegasi yang dipimpin langsung oleh Bupati Polman, Samsul Mahmud, mengunjungi Perumda Pasar Makassar Raya, baru-baru ini. Kunjungan ini berfokus pada sistem pembayaran non-tunai yang efektif, terutama penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk retribusi pedagang.
Bupati Samsul Mahmud mengungkapkan optimisme tinggi melihat potensi pasar di daerahnya.
“Kami datang untuk belajar bagaimana digitalisasi pembayaran di pasar bisa berjalan efektif. Potensi pasar di Polman sangat besar… Kalau dikelola profesional dan berbasis teknologi, insyaallah akan sangat membantu PAD (Pendapatan Asli Daerah),” ujarnya.
Sebagai contoh, ia menyebutkan Pasar Bonomuryuk yang beroperasi hingga subuh, menunjukkan adanya potensi besar yang belum tergarap maksimal. Dengan sistem digital, potensi kebocoran pendapatan dapat ditekan dan transparansi meningkat.
Plt. Direktur Utama Perumda Pasar Makassar Raya, Ali Gauli Arief, menekankan bahwa digitalisasi bukan sekadar konsep. Ia menegaskan, implementasi yang berhasil harus diikuti dengan monitoring dan evaluasi berkala.
“Pro-kontra itu wajar, yang penting penerapan dan hasilnya terukur,” tegas Ali, memberikan panduan berharga untuk Polman.
Sistem di Makassar sendiri telah terintegrasi dengan aplikasi monitoring, memastikan setiap transaksi tercatat dengan akurat. Hal ini menjadi model ideal yang ingin diterapkan di Polman.
Dukungan Penuh Dari Bank Sulselbar: Membangun Ekosistem Digital
Bank Sulselbar siap memfasilitasi penerapan QRIS di 27 pasar tradisional Polman. Kadiv Digitalisasi Bank Sulselbar, Desi, menyebutkan bahwa Polman memiliki modal kuat: 64,68% penduduknya adalah generasi yang melek digital (Alfa, Z, dan Y).
Bank Sulselbar juga akan melibatkan ASN (Aparatur Sipil Negara) sebagai “role model” digitalisasi. Sebanyak 2.920 ASN di Polman sudah menggunakan layanan mobile banking dan QRIS, dan edukasi akan terus dilakukan untuk sisanya.
Kunjungan ini menandai awal dari kolaborasi strategis antara Pemkab Polman, Bank Sulselbar, dan Perumda Pasar Makassar. Tujuannya jelas: membangun tata kelola pasar yang transparan, efisien, dan modern demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat Polman. (*)
Comment