Ini Langkah Mitigasi Bencana Banjir yang Dilakukan BPBD Makassar

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — ​Pemerintah Kota Makassar melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), berfokus pada mitigasi bencana banjir untuk menghadapi musim hujan, yang diperkirakan mencapai puncaknya pada Desember 2025 dan Januari 2026 mendatang.

Langkah ini diambil untuk mengantisipasi potensi bencana banjir yang sering melanda beberapa wilayah di kota ini. Terutama di wilayah langganan banjir seperti Kecamatan Manggala, Biringkanaya, Tamalanrea, dan Tallo.

Plt. Kepala Pelaksana BPBD Kota Makassar, Dr. H.M. Fadli Tahar, menjelaskan bahwa program mitigasi bencana ini mencakup pelatihan kesiapsiagaan bencana inklusif, pemetaan risiko iklim partisipatif, dan pengembangan rencana adaptasi komunitas yang ramah bagi semua.

​BPBD Makassar, kata dia, telah menyusun serangkaian program mitigasi yang meliputi tindakan struktural dan non-struktural.

“Program ini bertujuan untuk meminimalisir dampak banjir terhadap masyarakat dan infrastruktur,” jelas Fadli, Senin (18/8/2025).

​Tindakan Struktural: Normalisasi dan Pengerukan

​Salah satu langkah utama adalah normalisasi dan pengerukan sungai serta kanal. Program ini melibatkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan BPBD untuk memastikan aliran air tidak terhambat.

Pengerukan sedimen dan sampah yang menumpuk dilakukan secara berkala di sungai-sungai utama, seperti Sungai Tallo dan kanal-kanal yang membelah kota. Normalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas sungai dalam menampung debit air saat intensitas hujan tinggi.

​Tindakan Non-Struktural: Edukasi dan Kesiapsiagaan Masyarakat

​Selain pembangunan fisik, BPBD juga fokus pada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya adalah meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan.

BPBD berkolaborasi dengan RT/RW dan tokoh masyarakat untuk menyebarkan informasi mengenai jalur evakuasi dan tempat pengungsian sementara.

​”Latihan simulasi evakuasi juga rutin diadakan di daerah-daerah rawan banjir. Hal ini untuk memastikan masyarakat paham langkah-langkah yang harus diambil saat banjir terjadi, sehingga proses evakuasi bisa berjalan lebih cepat dan aman,” papar Fadli.

​Kerja Sama Lintas Sektor

​Mitigasi bencana banjir ini tidak hanya melibatkan BPBD, tetapi juga kolaborasi lintas sektor. BPBD Makassar bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk menyiapkan logistik dan posko pengungsian, Dinas Kesehatan untuk layanan medis, dan TNI-Polri untuk bantuan evakuasi. Sinergi ini diharapkan mampu memperkuat respons cepat tanggap saat terjadi bencana.

​Fadli mengimbau masyarakat Kota Makassar, untuk tetap waspada dan proaktif.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya mitigasi, namun peran serta masyarakat sangat penting. Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan dan tidak membuang sampah sembarangan di sungai atau kanal. Mari bersama menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah banjir,” harapnya.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak banjir di Kota Makassar dapat diminimalisir. (mta)

Comment