MENITNEWS.COM, PANGKEP — Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Ir. Djadjang Andi Abbas, SY., MT., IPU, meluncurkan sebuah komik cerita rakyat sebagai langkah nyata melestarikan budaya lokal.
Terobosan ini diharapkan menjadi sarana edukasi dan hiburan yang dekat dengan dunia anak-anak dan remaja.
Saat dihubungi Kamis (4/9/2025), Djadjang menegaskan bahwa, karya tersebut lahir dari kepeduliannya terhadap kearifan lokal Bugis-Makassar. “Kita ingin anak-anak tumbuh dengan memahami akar budayanya. Komik adalah medium yang efektif untuk menjangkau mereka, ” ujarnya.
Berbeda dengan karya tulis akademis, komik ini disusun dengan gaya bahasa sederhana dan mudah dipahami. Kisah-kisah rakyat Pangkep yang sebelumnya hanya dikenal dari mulut ke mulut kini dikemas dalam bentuk visual yang menarik.
Hal ini memudahkan generasi muda untuk mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.
Proses kreatif penyusunan komik melibatkan kolaborasi lintas budaya. Djadjang menggandeng Dr. Alena, seorang dosen antropologi asal Australia, sebagai ilustrator.
Kehadiran ilustrasi Dr. Alena menghadirkan karakter, latar, dan suasana cerita rakyat menjadi lebih hidup serta mampu menarik perhatian pembaca dari berbagai kalangan usia.
Kolaborasi ini semakin kuat dengan dukungan Badan Pengelola Geopark Maros-Pangkep. Geopark yang telah diakui UNESCO tersebut dianggap memiliki keterkaitan erat dengan cerita rakyat, keanekaragaman hayati, hingga simbol-simbol budaya yang tertanam dalam masyarakat.
Bagi Djadjang, komik ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga media literasi yang sarat dengan pesan moral. Nilai adat istiadat, kearifan lingkungan, hingga pengetahuan tentang hewan endemik Sulawesi Selatan turut diselipkan dalam alur cerita. Dengan begitu, anak-anak bisa belajar budaya sekaligus mencintai lingkungan.
Ia menambahkan, warisan leluhur perlu dijaga agar tidak hilang tergerus zaman. Kearifan lokal Pangkep menyimpan banyak nilai universal yang relevan untuk dunia pendidikan, terutama dalam membangun kesadaran budaya di tengah arus globalisasi.
Ke depan, buku komik ini akan diperkenalkan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Kabupaten Pangkep. Harapannya, karya tersebut bisa menjadi bacaan wajib literasi sekaligus sarana mengenalkan potensi geopark dan budaya Sulawesi Selatan secara luas.
Dengan lahirnya komik cerita rakyat ini, Pangkep tidak hanya memperkaya khazanah literasi nasional, tetapi juga mengukuhkan diri sebagai daerah yang peduli pada warisan budaya.
Karya ini diyakini menjadi aset penting dalam membangun karakter generasi muda yang berakar pada budaya sendiri, namun tetap terbuka pada dunia. (*)
Comment