MENITNEWS.COM, PANGKEP — Polemik Guru Honorer di Kabupaten Pangkep yang gagal lolos seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), akhirnya mendapat respons langsung dari Bupati Pangkep, Dr. H. Muhammad Yusran Lalogau.
Bupati menerima audiensi Himpunan Mahasiswa Liukang Tangaya (HIMALAYA) bersama sejumlah Guru Honorer di Rumah Jabatan Bupati Pangkep, pekan lalu.
Dalam pertemuan itu, Yusran menegaskan bahwa Pemerintah Daerah tidak tinggal diam menyikapi kasus tersebut. Ia telah menugaskan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pangkep, untuk meninjau ulang data Honorer yang bermasalah dalam proses seleksi.
“Untuk PPPK paruh waktu, kami sudah memerintahkan BKPSDM meninjau kembali data yang ada. Jika ada kendala, akan kami usulkan lagi ke BKN,” jelas Bupati.
Pernyataan ini disampaikan setelah curhatan seorang Guru Honorer bernama Masna viral di media sosial. Masna yang telah mengabdi sembilan tahun di SD 17 Pelokang, Desa Balo-Baloang, Kecamatan Liukang Tangaya, gagal lolos PPPK meski memiliki sertifikat hasil ujian BKN dengan nilai lebih dari 400.
Kasus tersebut menjadi sorotan publik, lantaran lokasi pengabdian Masna berada di pulau terluar Pangkep yang sulit dijangkau. Bahkan, membutuhkan waktu sekitar satu hari perjalanan laut dari Makassar.
Anggota Komisi I DPRD Pangkep, Muhammad Ramli, sangat mendukung langkah Bupati. Menurutnya, Tenaga Honorer Guru tersebut sudah sewajarnya diangkat menjadi PPPK.
“Apalagi sudah bertahun-tahun mengabdi sebagai Guru Honorer di Wilayah Kepulauan. Ini harus jadi prioritas diangkat PPPK,” katanya. (*)
Comment