MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Bangunan Pemerintahan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Hajar Aswad, mengungkapkan dampak serius dari insiden pembakaran yang melanda Gedung DPRD Makassar.
Pembakaran Gedung DPRD Makassar yang terjadi pada Jumat, 29 Agustus 2025 lalu tidak hanya merusak bangunan lama, tetapi juga berdampak hingga ke bagian gedung baru yang baru saja rampung delapan bulan lalu.
Hajar Aswad mengatakan, kondisi bangunan pasca kebakaran sangat memprihatinkan pasak dan kusen rusak dan hilang pasca insiden kebakaran dan penjarahan.
Termasuk sekat-sekat ruang hancur, Pintu-pintu juga ikut hilang dan struktur bangunan mengalami kerusakan signifikan.
“Waktu kejadian bekas api dari mobil yang meledak itu merambat hingga ke bagian atas gedung bangunan. Sehingga gedung yang baru juga ikut terbakar,” jelas Hajar, pada Rabu, 17 September 2025.
Ia juga menambahkan bahwa struktur bangunan baru DPRD Makassar pasca kebakaran belum diuji oleh PUPR, sehingga belum dapat dipastikan sejauh mana kekuatan dan kelayakan bangunan tersebut.
Gedung baru DPRD Makassar ini baru selesai dikerjakan tahun lalu dengan anggaran Rp7 Miliar menggunakan APBD Pokok 2024. Bangunan tersebut belum difungsikan karena masih tahap finishing dan akan dilanjut pada tahap kedua tahun depan.
Namun, rencana pembangunan tahap II mencakup Interior ruang fraksi danantai tambahan rooftop ditunda karena adanya insiden kebakaran.
“Tahap kedua sebenarnya sudah direncanakan tahun ini dengan anggaran sekitar Rp5 miliar, namun belum bisa dilanjutkan,” ujar Hajar.
Dinas PU Kota Makassar saat ini masih menunggu hasil uji struktur bangunan dari Kementerian PUPR untuk menentukan langkah teknis selanjutnya.
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dewi Chomistriana, melakukan kunjungan dan melihat langsung kondisi terakhir Gedung DPRD Makassar yang terdampak insiden pembakaran oleh demonstran pada Jumat, 29 Agustus 2025 lalu.
Dalam peninjauan tersebut, Dewi Chomistriana mengatakan, ada dua bangunan DPRD Makassat yang terdampak yakni, bangunan lama yang dibangun pada 1986 dan bangunan yang baru dibangun pada 2024 lalu.
Bangunan lama mengalami kerusakan berat, terutama pada komponen non-struktural.
Kata Dirjen Dewi Chomistriana, meski beberapa bagian struktur masih dapat dimanfaatkan pada bangunan lama, namin tidak lagi memenuhi standar bangunan gedung modern, seperti tidak adanya ketahanan bangunan terhadap gempa, jalur evakuasi dan sistem pengamanan kebakaran.
“Gedung utama akan kami rekomendasikan untuk direkonstruksi atau dibangun ulang. Usulan dari Pak Wali juga menyebutkan banyak aspek yang belum sesuai standar saat ini,” ujar Dewi.
Bangunan baru yang dibangun tahun 2024 juga mengalami kerusakan ringan dan masih layak untuk direhabilitasi. Target penyelesaian rehabilitasi gedung ini akan dilakukan pada Desember 2025.
“Kerusakannya ringan, akan kita rehabilitasi. Yang ringan bisa diselesaikan Desember 2025. Sehingga bisa dimanfaatkan di awal 2026,” kata Dewi.
Dirjen Cipta Karya, Dewi juga menjelaskan bahwa tim teknis akan melakukan kajian lanjutan terkait anggaran dan proses rekonstruksi.
Ia mengatakan, rekonstruksi gedung lama memerlukan proses penghapusan aset karena masih tercatat sebagai aset negara.
Sementara pembangunan ulang pada bangunan lama menjadi pertimbangan dibanding mempertahankan struktur bangunan lama.
“Tim dari kami akan lakukan kajian lanjut, secara usulan ini akan rekonstruksi, kalau rekonstruksi pasti harus diratakan, tetapi ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dulu seperti penghapusan aset, karena ini masih tercatat sebagai aset negara,” terang Dewi.
Untuk kerusakan ringan pada bangunan baru tidak memerlukan biaya besar dan tidak akan dirubuhkan.
Estimasi awal anggaran untuk keseluruhan massa bangunan mencapai Rp55 miliar, namun angka ini masih akan dihitung ulang sesuai kebutuhan rekonstruksi.
Jumlah lantai dan ruang akan disesuaikan dengan kebutuhan saat ini, termasuk penambahan jumlah fraksi di DPRD.
“Anggaran bergantung hasil penilaian kekuatan strukur. Gedung lama akan didesain ulang,” sebutnya. (*)
Comment