MENITNEWS.COM, BULUKUMBA — Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, menutup secara resmi Turnamen Sepak Bola Liga Pelajar Indonesia (LPI) di Stadion Mini Bulukumba, pada Selasa, 23 September 2025. Dia mengakui besarnya euforia sepak bola.
Di babak final, Tim Sepak Bola SMAN 2 Bulukumba (Tanete) ditantang oleh Tim Sepak Bola SMAN 3 Bulukumba (Bonto Bahari). Laga yang berakhir dengan drama adu penalti ini, berhasil dimenangkan oleh SMAN 2 Bulukumba.
Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf, didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Kadisparpora) Bulukumba, Ferryawan Z Fahmi, ikut menyaksikan sengitnya laga final. Ditambah lagi gemuruh penonton dan suporter melengkapi jalannya laga puncak.
Seusai seremoni penutupan, Bupati Andi Utta, bersama rombongan dan penonton lainnya hingga Kadisparpora Ferryawan Z Fahmi, ikut memungut sampah yang ada di seputaran Stadion Mini Bulukumba. Semua sampah berserakan dipungut, kemudian dimasukkan di tempat sampah.
“Prestasi di bidang sepak bola sangat penting. Euforia masyarakat lebih besar dibandingkan dengan yang lain,” ungkap Andi Utta, sapaan karib Andi Muchtar Ali Yusuf, saat sambutan di tengah-tengah suporter dan masyarakat yang hadir menyaksikan partai final.
Dengan begitu, Andi Utta bertekad hadir dalam partai puncak sekaligus menutup turnamen antarPelajar SMA/SMK dan sederajat tersebut. Dia benar-benar melihat antusiasme masyarakat.
“Masyarakat sangat senang. Saya juga melihat sendiri pertandingan final tadi sangat alot dan berakhir dengan adu penalti. Ini luar biasa, apalagi dimenangkan oleh tim yang menang tahun lalu. Begitupun tim yang kalah tadi adalah tim yang kalah tahun lalu,” ujarnya.
“SMAN 2 Bulukumba berhasil ke luar sebagai juara. Status juara ini sudah dua tahun berturut-turut diraih. Ini luar biasa. Kalau gak salah, ini sekolah saya dulu,” sambung Andi Utta.
Menurutnya dalam setiap pertandingan, ada konsekuensi logis yang harus diterima bersama dengan lapang dada. Hasil pertandingan selalu ada yang menang dan ada yang kalah.
“Kalau kalah jangan merasa berkecil hati, tetapi jadikan sebagai bahan evaluasi untuk bisa lebih baik lagi ke depan. Kemudian yang paling momen ini menjadi sarana silaturahmi dan kekeluargaan antar guru-guru, pelatih hingga pemain. Jadi terpenting adalah silaturahmi dan kekeluargaan, bukan menang kalah,” ujarnya.
“Kita semua harus sportif. Kalau kalah, maka harus mengakui keunggulan tim yang menang. Selamat kepada pemenang,” tambah Andi Utta.
Andi Utta lebih jauh berharap agar dunia sepakbola Bulukumba dan cabang olahraga lainnya, bisa lebih menggeliat dalam mengukir prestasi dan mengharumkan nama daerah tercinta. Dia pun akan terus berupaya maksimal untuk Bulukumba yang lebih maju dan sejahtera.
“Terakhir saya titip kepada semua yang hadir di sini untuk sama-sama menjaga kebersihan dan keindahan Bulukumba. Mari bawa pulang sampah kita masing-masing. Mari budayakan hidup bersih bukan hanya di rumah, tetapi juga di tempat-tempat umum,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel yang diwakili oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah V, H. Arafah mengaku ikut merasakan nuansa kecintaan masyarakat Bulukumba terhadap sepakbola.
Lebih lanjut, dia menyebut bahwa event LPI ini sebagai perwujudan untuk menunjukkan talenta terbaik menuju Generasi Emas 2045, sekaligus sebagai ajang dalam mengharumkan nama sekolah dan daerah.
“Prestasi menjadi komitmen bersama. Kami di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V berkomitmen untuk menyiapkan panggung-panggung prestasi. Kita harap bukan hanya sepakbola, tapi juga di event-event yang lain,” kata Arafah.
“Kami menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya. Ini adalah aset kita semua, mari mendorong generasi muda kita semua. Selamat kepada pemenang,” imbuhnya.
Babak final antara SMAN 2 Bulukumba kontra SMAN 3 Bulukumba, berlangsung sengit. Kedua tim bermain imbang kacamata 0-0 di waktu normal. Hingga wasit meniup peluit panjang, tidak ada gol yang tercipta.
Skor imbang membuat laga dilanjutkan ke babak adu penalti. Hasilnya Dewi Fortuna belum berpihak ke SMAN 3 Bulukumba. Dua eksekutor penalti SMAN 3 Bulukumba gagal menyelesaikan tugasnya dengan baik. Di sisi lain, semua eksekutor penalti SMAN 2 Bulukumba sukses menjalankan tugasnya.
Drama adu penalti pun berhasil dimenangkan oleh SMAN 2 Bulukumba dengan skor akhir 4-2. Hasil ini juga membuat SMAN 2 Bulukumba sebagai tim pertama yang menjuarai LPI secara beruntun, yakni di tahun 2024 dan tahun 2025. Siapakah tim yang akan juara di LPI berikutnya? Patut kita nantikan!
Di seremoni penutupan tersebut, juga hadir sejumlah unsur Forkopimda Bulukumba, Ketua KONI Kabupaten Bulukumba Andi Hamka, sejumlah pengurus PSSI Kabupaten Bulukumba, serta beberapa tokoh masyarakat. (*)
Comment