DPRD Makassar Minta Pemkot Fokus Awasi Kebersihan dan Kualitas Bahan Baku Dapur MBG

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini menjadi sorotan publik, pasca maraknya sejumlah kasus keracunan massal yang menimpa Siswa di berbagai daerah.

Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, selama September 2025 sebanyak 5.914 orang mengalami keracunan, akibat konsumsi makanan dari program tersebut.

Olehnya melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, diminta menyiapkan langkah antisipatif dalam memantau dapur-dapur MBG agar dapat menyajikan makanan yang sehat dan sesuai standar gizi.

Anggota Komisi D DPRD Kota Makassar, Muchlis Misbach, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya kasus keracunan MBG di beberapa wilayah.

Legislator Fraksi Hanura ini berharap, kondisi serupa tidak terjadi di Kota Makassar.

“Program ini sangat bagus dan mulia. Hanya saja perlu dilakukan pemantauan ketat terhadap proses penyajian makanannya,” ujar Haji Muchlis, sapaan akrabnya, Rabu (1/10/2025).

Sekretaris Partai Hanura Makassar itu menekankan, pengawasan perlu dilakukan secara intensif oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar, dengan memantau kebersihan dapur, penyimpanan bahan baku, hingga kualitas pemasok.

Ia juga menyoroti risiko penyimpanan makanan yang terlalu lama sebelum disajikan kepada Siswa.

Menurutnya, makanan yang dibiarkan berjam-jam dalam wadah dapat cepat basi dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

“Makanya, dapurnya yang harus disterilisasi atau dipantau ketat. Sebaiknya makanan jangan terlalu lama di dalam tempatnya, karena itu yang bisa membuat makanan yang baik menjadi tidak baik. Bayangkan misalnya kalau jam 1 malam dimasak, jam 10 baru disajikan,” tegasnya.

Menurutnya, keracunan yang terjadi di sejumlah daerah bisa dipicu dari nasi basi berjamur akibat penyajian yang tertunda.

Hal tersebut perlu menjadi atensi Pemkot Makassar agar kejadian serupa tak terjadi di kota ini.

“Karena keracunan itu, bukan semuanya keracunan. Nasi itu sudah basi, berjamur, sudah banyak jamur di situ membuat orang mencret, sakit perut, muntah-muntah karena terlalu lama disajikan,” jelas Muchlis.

Pemerintah Kota Makassar kini menaruh perhatian serius terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), agar berjalan aman sekaligus memenuhi standar gizi.

Saat ini, tercatat 45 lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang aktif beroperasi dengan total penerima manfaat mencapai 138.636 orang.

Jumlah itu terdiri dari 136.645 peserta didik dan 1.991 penerima non-peserta didik kategori 3B.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menegaskan pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga kualitas makanan dalam program tersebut.

“Untuk MBG, kita menunggu Peraturan Presiden (Perpres) baru, sambil terus melakukan koordinasi dengan semua sekolah untuk memastikan pengawasan berjalan baik,” imbuh Appi.

Munafri menekankan, setiap penyedia makanan wajib mengantongi sertifikat higienis sebagai bentuk jaminan keamanan pangan.

“Yang paling penting adalah setiap penyedia memiliki sertifikat higienis. Itu menjadi standar utama agar masyarakat, terutama anak-anak, mendapat asupan bergizi yang aman,” harapnya. (*)

Comment