MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Lurah Mannuruki yang baru, Edwin Pahreza,  melakukan kunjungan penting ke lokasi Urban Farming RW 005 pada Kamis, 2 Oktober 2025.

Kunjungan ini, yang dilaksanakan tak lama setelah pelantikannya pada 29 September 2025 lalu, menegaskan komitmen kuat Pemerintah Kelurahan Mannuruki, untuk mendukung inisiatif masyarakat dalam mewujudkan lingkungan perkotaan yang produktif, bersih, dan mandiri.

​Kunjungan Lurah Edwin Pahreza, menjadi momentum strategis untuk memperkokoh sinergi antara Pemerintah Kelurahan, Aparat Kebersihan, Satgas, dan warga. ​Beberapa pihak yang turut hadir dalam kegiatan ini meliputi: Kasi dan Pengawas Kebersihan Kelurahan Mannuruki, Pengurus Kelompok Wanita Tani (KWT) Ichimoniyah Terpadu, Satgas Kebersihan Kelurahan, dan Perwakilan masyarakat setempat (RT/RW, tokoh masyarakat).

​Pengurus KWT Ichimoniyah memaparkan progres budidaya, tantangan operasional, dan rencana ekspansi untuk pengembangan skala lahan yang lebih luas. Hal ini menunjukkan keseriusan warga dalam mengelola program ketahanan pangan mikro.

​Dalam dialog yang hangat, Lurah Edwin Pahreza menyampaikan apresiasi tinggi dan optimisme besarnya. Ia yakin Urban Farming RW 005 Mannuruki, memiliki potensi besar untuk menjadi model percontohan yang patut ditiru oleh Rukun Warga (RW) lain, khususnya di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.

​”Saya melihat langsung potensi yang besar di RW 005 untuk meningkatkan ketahanan pangan skala mikro, sekaligus memperindah lingkungan. Pemerintah Kelurahan akan terus mendukung agar warga dan pengurus KWT dapat mengelola lahan ini secara optimal,” jelas Lurah Edwin.

Ia juga menekankan bahwa kolaborasi yang terjalin adalah bukti nyata bahwa Pemerintah dan Masyarakat, bisa berjalan bersama dalam membangun Kota Makassar yang hijau, bersih, dan mandiri.

​Kegiatan Urban Farming ini sangat relevan dan sejalan dengan Visi MULIA (Makassar Unggul, Inklusif, Aman, dan Berkelanjutan) yang diusung oleh Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin.

​Program di RW 005 ini secara langsung mendukung empat pilar utama:

​Berkelanjutan & Lingkungan Hijau: Melalui praktik penghijauan dan pengelolaan sampah organik terpadu.

​Pelayanan Dasar & Kebersihan: Melibatkan secara aktif aparat dan Satgas Kebersihan dalam pendampingan warga.

​Inklusi & Partisipasi Warga: Membuka ruang bagi kelompok masyarakat, seperti KWT, untuk aktif berkontribusi dalam pembangunan.

​Inovasi Pemerintahan: Menjadikan urban farming sebagai model inovatif pembangunan lingkungan perkotaan.

​Masa Depan Ketahanan Pangan Lokal

​Dengan dukungan penuh dari Kelurahan Mannuruki, program Urban Farming RW 005 diharapkan tidak hanya berkembang sebagai model ketahanan pangan dan lingkungan hijau di Tingkat Kelurahan, tetapi juga menjadi inspirasi nyata bagi seluruh Rukun Warga di Kota Makassar untuk menciptakan lingkungan yang lebih produktif dan mandiri. (*)