MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Senat Akademik Universitas Hasanuddin (Unhas), melanjutkan Penjaringan Aspirasi dan Sosialisasi Bakal Calon (Balon) Rektor Periode 2026-2030.
Sesi ketiga hari ini, Rabu (8/10/2025) diikuti oleh Sivitas Akademik dari Fakultas Rumpun Ilmu-ilmu Kesehatan, yaitu: Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Farmasi, dan Fakultas Keperawatan.
Sosialisasi yang diikuti oleh keenam Bakal Calon Rektor ini berlangsung di Aula Molar, Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), mulai pukul 09.00 WITA.
Memperoleh presentasi kelima, Rektor Petahana, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc (Prof. JJ) menjelaskan berbagai capaian dan pengakuan terhadap kemajuan Unhas. Setelah sebelumnya para Bakal Calon Rektor memaparkan berbagai rencana, Prof. JJ langsung memaparkan berbagai capaian yang akan dilanjutkan.
Tahun ini Unhas masuk dalam peringkat 1.000 dunia. Unhas juga berkali-kali mewakili Kementerian di Level Nasional. Dalam hal tata kelola keuangan, Unhas telah memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP selama 16 kali berturut-turut.
Unhas juga meraih Platinum Award selama dua kali berturut-turut dalam Standar Nasional Indonesia (SNI Award).
“Tahun ini ada lima Fakultas yang mewakili Kementerian Dikti Saintek untuk penilaian zona integritas. Tiga di antaranya berasal dari Unhas. Lalu dua di antaranya adalah Fakultas Ilmu Kesehatan, yaitu FK dan FKM. Ini patut kita jaga dan lanjutkan,” kata Prof. JJ.
Dalam bidang akreditasi yang merupakan ukuran formal kualitas standarisasi akademik, Prof. JJ memaparkan bahwa dari 235 Program Studi S1, S2, S3, Vokasi, Profesi, dan Spesialis yang ada di Unhas, sebanyak 150 Prodi atau 63% di antaranya telah meraih akreditasi unggul. Tidak hanya itu, sebanyak 83 Prodi atau 35% telah terakreditasi Internasional.
Secara spesifik, Prof. JJ mengkritik ide dari Prof. Budu yang akan membentuk kembali Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan. Menurut Prof. JJ, gagasan itu bertentangan dengan trend umum di berbagai Perguruan Tinggi unggul di Indonesia. Gagasan itu dinilainya sebagai kemunduran.
“Aktivitas Kemahasiswaan dan Aktivitas Akademik itu harus sinergi dan menyatu. Kita tidak bisa lagi membedakan antara Aktivitas Kemahasiswaan sebagai bagian yang terpisah. Mahasiswa itu adalah Insan Akademik. Maka semua aktivitas Mahasiswa harus memiliki unsur Akademik,” papar Prof. JJ.
Pada kesempatan ini, Prof. JJ juga memaparkan sejumlah gagasan lanjutan sesuai karakteristik masing-masing Fakultas Rumpun Ilmu-ilmu Kesehatan. (*)
Comment