MENITNEWS.COM, MAROS — Percepatan pembangunan keluarga dan penurunan angka stunting di Sulawesi Selatan terus digencarkan. Kepala Perwakilan (Kaper) Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH., MM, turun langsung memantau dan menyukseskan kegiatan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Kabupaten Maros.
Kegiatan yang bertajuk Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB Kesehatan Reproduksi (KR) di Wilayah Khusus Kabupaten Maros ini, dilaksanakan di kediaman Kepala Desa Patontongan, Kecamatan Mandai, pada Kamis, 10 Oktober 2025.
Dalam kunjungan ini, Kepala Kemendukbangga/BKKBN Sulsel, Shodiqin, didampingi oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB) Kabupaten Maros, Kepala Desa Patontongan, serta Ketua Tim Kerja Bina Pelayanan Keluarga Berencana Wilayah. Rombongan berinteraksi langsung dengan masyarakat dan calon Akseptor KB yang hadir.
Shodiqin menekankan pentingnya peran Keluarga Berencana (KB), tidak hanya dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk, tetapi juga sebagai langkah krusial dalam pencegahan stunting melalui perencanaan kehamilan yang matang.
“Pelayanan KB ini adalah bagian dari komitmen kita untuk mewujudkan keluarga yang terencana, sehat, dan berkualitas. Dengan mengatur jarak kehamilan, kita memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang anak optimal, yang merupakan kunci untuk menurunkan angka stunting di Maros,” papar Shodiqin.
Sukses Lampaui Target: 100 Akseptor Terlayani Dalam Sehari
Kegiatan fasilitas dan pelayanan KB massal ini menunjukkan hasil yang menggembirakan. Total 100 akseptor berhasil dilayani dalam satu hari.
Jumlah ini mencakup Akseptor KB baru (Calon Peserta KB – CP KB) dan Akseptor KB ulangan (Non-MKJP – Nangka KB).
Jenis-jenis alat kontrasepsi yang difasilitasi dalam pelayanan ini sangat beragam, menunjukkan komitmen Kemendukbangga/BKKBN untuk menyediakan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Seperti Implan,
IUD (Intrauterine Device), Pil KB (Lynestrenol Tablet 0,5 mg, Pil KB Kombinasi), Suntik KB (Medroxyprogesterone Acetate), danKondom.
Pada kesempatan ini Shodiqin berharap, dengan adanya pelayanan terpadu ini, jumlah Akseptor KB baru di Kabupaten Maros terus meningkat, dan keberlanjutan pemakaian kontrasepsi oleh masyarakat juga terjaga.
”Kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan keluarga harus terus ditingkatkan. Kami berharap, kolaborasi ini menghasilkan dampak nyata, tidak hanya meningkatkan jumlah Akseptor, tetapi yang terpenting adalah membantu keluarga merencanakan masa depan yang lebih baik, dan pada akhirnya, sukses menekan angka stunting di Kabupaten Maros,” tutupnya.
Kegiatan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KB ini, menjadi salah satu agenda penting Kemendukbangga/BKKBN Sulsel, untuk memastikan program prioritas Nasional terlaksana hingga ke Tingkat Desa, terutama di wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian khusus. (del)
Comment