MENITNEWS.COM. ENREKANG — Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), menunjukkan komitmen kuatnya dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Hal ini dibuktikan melalui kegiatan penting bertajuk “Peningkatan Pelayanan dan Pengukuran Calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur oleh TPK di 17 Provinsi” yang diselenggarakan di Enrekang pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Acara yang melibatkan ratusan peserta dan tim fasilitator ini, bertujuan untuk memastikan intervensi stunting dimulai sejak hulu, yaitu pada masa pra-kehamilan.
Kepala Perwalkilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, SH., MM, dalam sambutannya menekankan bahwa upaya percepatan penurunan stunting, tidak hanya berfokus pada intervensi gizi bagi anak balita.
”Stunting harus kita cegah sejak dini, dimulai sejak masa pra-kehamilan. Calon pengantin dan pasangan usia subur adalah sasaran utama yang perlu mendapatkan pendampingan dan pengukuran kesehatan yang optimal,” ujar Shodiqin.
Kegiatan ini secara spesifik memberikan Orientasi Penyuluh KB dan Pengajar KKB, sebagai fasilitator pelatihan bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK). TPK inilah yang akan berada di garda terdepan untuk melakukan pendampingan dan pengukuran, termasuk penggunaan aplikasi Elsimil (Elektronik Siap Nikah dan Hamil).
Dalam kegiatan yang dihadiri juga oleh Kepala Dinas PPDKB Kabupaten Enrekang, para fasilitator dan Tim Pendamping Keluarga (TPK) mendapatkan materi intensif. Beberapa poin penting yang menjadi fokus adalah:
Pendampingan Holistik: Memastikan calon pengantin berada dalam kondisi kesehatan ideal, baik dari status gizi, lingkar lengan atas (LILA), maupun kadar Hemoglobin (Hb) untuk mencegah risiko Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia yang berpotensi melahirkan anak stunting.
Edukasi Gizi dan Kesehatan Reproduksi: Memberikan penyuluhan tentang gizi seimbang dan pentingnya perencanaan kehamilan yang sehat.
Akselerasi Penggunaan Elsimil: Melatih TPK untuk memaksimalkan penggunaan aplikasi Elsimil sebagai alat monitoring dan skrining kesehatan calon pengantin secara digital dan terintegrasi.
Lebih lanjut Shodiqin berharap, kegiatan ini menjadi daya ungkit yang signifikan untuk sinergitas antara Kemendukbangga/BKKBN, mitra kerja, dan masyarakat dalam mencapai target program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana).
Selain fokus pada calon pengantin, sosialisasi program seperti “Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI)” juga disorot, untuk mengoptimalkan peran Ayah dalam pengasuhan dan perkembangan keluarga, guna mencegah fenomena fatherless dan menciptakan keluarga yang lebih berkualitas.
Melalui intervensi ini, Kemendukbangga/BKKBN Sulsel bertekad menurunkan angka prevalensi stunting, dengan fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai bahkan sebelum terjadi kehamilan. (del)
Comment