Tim Riset Hilirisasi UNHAS Gelar Pelaksanaan Protokol Panen dan Pasca Panen Kakao di Kabupaten Luwu

ads
ads

LUWU, MENITNEWS.COM– Tim Riset Hilirisasi Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Protokol Panen dan Pasca Panen Kakao di Lingkungan Lumika, Kelurahan Noling, Kecamatan Bupon, Kabupaten Luwu (19 Oktober 2025).

Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program riset hilirisasi berjudul Model Integratif Panen dan Pasca Panen Kakao dalam Rantai Nilai Hilirisasi Produk Premium Cokelat, yang bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Kegiatan dibuka oleh Ketua Tim Riset, Dr. Ariady Arsal, S.P., M.Si., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya peningkatan kualitas pengolahan kakao di tingkat petani melalui penerapan praktik pasca panen yang baik.

“Selama ini banyak petani langsung menjual biji kakao dalam kondisi basah dan tidak difermentasi, padahal proses fermentasi merupakan syarat utama dalam standar pembelian industri kakao saat ini,” ujar Dr. Ariady.

Ia menambahkan bahwa pendampingan ini bertujuan memberikan edukasi teknis yang mudah diterapkan oleh petani.

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan daerah dan mitra industri, di antaranya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Luwu, Bapak drh. Jumardi, M.P; Camat Bupon, Bapak Gunawar Paeseno, S.P., M.P; Kepala BPP Kecamatan Bupon, Bapak Irwan Hamka, S.Pt., M.P; serta perwakilan PT Mars Symbioscience, yaitu Bapak Hartono dan Bapak Alimuddin.

Kehadiran para pihak tersebut menggambarkan besarnya perhatian terhadap peningkatan mutu kakao sebagai komoditas unggulan masyarakat Luwu.

Narasumber kegiatan, Dr. Fitri, S.T.P., M.Si., dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Unhas, menyampaikan materi teknis mengenai protokol panen dan pasca panen kakao.

Materi pelatihan mencakup teknik panen yang tepat, penyortiran buah, proses pembelahan, penanganan biji, hingga tahapan fermentasi dan pengeringan yang sesuai standar.

Dr. Fitri menjelaskan bahwa fermentasi yang baik akan meningkatkan kualitas cita rasa dan harga jual kakao di tingkat petani.

Dalam sesi praktik lapangan, para petani diperkenalkan pada metode fermentasi sederhana yang dapat diterapkan menggunakan bahan dan peralatan lokal.

Tim Riset Unhas juga menekankan pentingnya menjaga higienitas selama proses pasca panen serta konsistensi waktu fermentasi untuk menghasilkan kualitas biji yang lebih baik dan diterima pasar industri.

Melalui kegiatan ini, Unhas berharap dapat mendorong perubahan pola pengolahan kakao di tingkat petani dari penjualan biji basah menuju pengolahan pasca panen yang memenuhi standar fermentasi.

Program ini menjadi salah satu langkah nyata dalam memperkuat sinergi akademisi, pemerintah, penyuluh pertanian, dan mitra industri dalam meningkatkan kesejahteraan petani kakao secara bertahap berbasis peningkatan mutu hasil. (Ewa)

Comment