Ditahan Tim Juru Kunci Serie A Italia, Luka Modric Sedih dan Marah 

ads
ads

MENITNEWS.COM, ITALIA — Luka Modric dibuat frustrasi oleh tim promosi Serie A Liga Italia 2025-2026, Pisa. Duel Milan vs Pisa pun berakhir 2-2.

Skor 2-2 jadi hasil AC Milan vs Pisa, pada laga pekan kedelapan Liga Italia 2025-2026 yang digelar di Stadion San Siro, Jumat (25/10/2025) atau Sabtu dini hari WITA.

“Kami seharusnya sudah mengakhiri pertandingan di babak pertama. Kami bermain baik, tapi hanya mencetak satu gol,” sesalnya.

“Lalu kami memulai babak kedua dengan terlalu lembek, dan dengan penalti dan gol… itulah sepak bola. Meskipun Anda lebih kuat dan pantas menang, segala hal bisa terjadi,” ucap gelandang AC Milan, Luka Modric, dilansir dari Football Italia.

AC Milan musim ini seperti terjangkiti kutukan tim promosi. Sebelum ditahan Pisa, pada pekan pertama Rossoneri takluk 1-2 di kandang sendiri oleh Cremonese. Zachary Athekame jadi penyelamat Milan dari kekalahan kala melawan Pisa, berkat golnya pada menit ke-90+3, menjadikan skor 2-2.

Sejatinya, Milan sempat unggul cepat via kontribusi penyerang mereka Rafael Leao (7′). Namun, publik San Siro terdiam begitu Rossoneri kemasukan gol Juan Cuadrado (60′ pen.) dan Mbala N’Zola, sehingga Pisa berbalik memimpin 2-1.

“Ini sepenuhnya kesalahan kami. Jika kami tidak menang. Kami kehilangan dua poin penting hari ini,” ucap Modric.

Seiring hasil ini, Milan pun rawan tergusur dari posisi mereka kini di puncak klasemen Liga Italia.

Rossoneri hanya unggul dua angka dari Inter Milan, Napoli, dan AS Roma yang belum memainkan laga pekan kedelapan.

“Pertandingan-pertandingan kandang ini, dengan segala hormat kepada Pisa, harus dimenangkan. Kami sedih dan marah karena kami membuang kesempatan besar,” tutur Luka Modric.

Menurut Massimiliano Allegri, Pisa yang diasuh oleh eks pemain Milan, Alberto Gilardino, bermain rapat dan disiplin. Mereka tak banyak memberikan pemain tim tuan rumah ruang untuk bergerak. Luka Modric bahkan harus bertukar posisi beberapa kali dengan partnernya di lini tengah, Samuele Ricci.

“Mereka bermain man-to-man dan kami mengubah posisi untuk menciptakan ruang dan membingungkan mereka,” ungkap Allegri.

“Sebagian besar pertandingan itu berhasil, tapi kami harus lebih baik. Kami harus beradaptasi, dan sebagai tim kami harus bermain dengan intensitas lebih tinggi. Di kandang, Anda harus menyelesaikan pertandingan seperti ini,” tutup Sang Allenatore, Allegri. (*)

Comment