JAKARTA, MENITNEWS.COM– Pedakwah kondang Habib Ja’far Al Hadar tak kuasa menahan haru saat mengetahui sahabatnya, Onadio Leonardo atau Onad, ditangkap polisi terkait dugaan penyalahgunaan narkoba.
Ia mengaku kaget dan tak menyangka kabar tersebut, mengingat kedekatan mereka selama ini dalam proyek dakwah lintas agama lewat Podcast Login.
Hal itu disampaikan Habib Ja’far dalam podcast Close The Door di kanal YouTube Deddy Corbuzier. Dengan suara bergetar, ia mengaku tak mampu menahan air mata saat mendengar kabar penangkapan Onad.
“Terus terang, gue enggak tahu ya. Gue enggak bisa mendeteksi apa yang terjadi pada diri gue hari itu. Bingung, kaget, bahkan nangis, Om Deddy. Karena gue bingung gitu,” ujar Habib Ja’far di kutip dari tayangan siniar itu, Jakarta, Rabu (5/11/2025).
Ia menuturkan, rasa sedih itu muncul karena kedekatannya dengan Onad bukan sekadar hubungan profesional, melainkan persaudaraan. Habib Ja’far mengenal Onad sebagai pribadi yang hangat dan memiliki semangat besar dalam menyuarakan toleransi antarumat beragama.
“Karena sayang. Dan dulu juga dengan saudara saya yang lain juga pernah mengalami. Dan sekarang ya tentu gue bisa lebih aware lagi, kemudian lebih mengendalikan diri, dan lebih bijaksana,” katanya.
“Sehingga gue meyakini gue bisa lebih bertumbuh dalam menyikapi segala hal. Karena itu, kondisinya yang dulu dan sekarang berbeda, kemudian kedewasaan gue yang dulu dan sekarang berbeda, tentu sikap gue yang dulu dan sekarang ya berbeda,” tegasnya.
Meski kecewa, Habib Ja’far menegaskan pentingnya bersikap bijaksana dan tidak menutup hati terhadap orang yang tersandung masalah. Ia menilai kasih sayang tidak berarti membiarkan seseorang dalam kesalahannya, tetapi tetap memeluknya agar bisa bangkit kembali.
“Tentu sikap gue yang dulu dan sekarang ya berbeda. Tapi intinya, siapapun saudara-saudara gue yang jatuh, ya gue harus menasehati dia, tapi kemudian memeluk dia untuk bangkit kembali,” kayanya.
“Dengan cara gue dan setiap orang caranya berbeda-beda. Karena bagi gue, adil bukan berarti sama. Bukan berarti sama,” ucap Ja’far.
Terlepas dari itu, ia juga menekankan kesalahan tetap harus dipertanggungjawabkan. Sebab, membiarkan tanpa koreksi justru bisa menimbulkan dampak buruk dan menormalisasi perilaku yang salah.
“Kami juga enggak boleh menutup hati terhadap kesalahan yang dilakukan seseorang, karena ia harus mempertanggungjawabkan kesalahannya agar menjadi efek jera. Bukan sayang kalau membiarkan, tapi justru tidak edukatif,” ujarnya.
Lebih lanjut, Habib Ja’far berharap agar publik tidak langsung menghakimi, melainkan mengambil hikmah dari peristiwa ini. Menurutnya, semangat edukasi dan nilai moral yang selama ini dibawa Podcast Login bersama Onad harus tetap dijaga.
“Kita tidak ingin karena poin utama, bukan hanya gue sebenarnya, om Deddy, Onad, dan Login secara umum kan mengedukasi orang untuk percaya dan berada di jalan nilai-nilai luhur, yaitu keimanan, keberagamaan, kebangsaan, dan kesehatan juga,” katanya.
(Ewa)
Comment