JAKARTA, MENITNEWS.COM– Anggapan bahwa bensin dengan Research Octane Number (RON) tinggi selalu memberikan performa terbaik bagi semua jenis kendaraan masih melekat di sebagian masyarakat. Banyak pemilik kendaraan yang rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli bensin mahal, dengan harapan mesin menjadi lebih awet dan bertenaga.
Padahal, menurut para ahli, penggunaan bahan bakar beroktan tinggi tidak selalu menjamin peningkatan performa jika tidak sesuai dengan spesifikasi mesin.
Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM), Jayan Sentanuhady, menjelaskan bahwa bensin dengan RON tinggi sejatinya didesain untuk mesin yang memiliki rasio kompresi tinggi. Ia mengingatkan agar konsumen lebih bijak dan tidak sekadar mengikuti tren.
“Bensin RON tinggi dibutuhkan pada kendaraan dengan rasio kompresi tinggi. Jadi tak perlu gaya-gayaan pakai bensin mahal, RON tinggi, padahal kendaraan dibekali mesin kompresi rendah,” ujar Jayan , Selasa (18/11/2025), dikutip dari Kompas.com.
Jayan mencontohkan, untuk mobil dengan rasio kompresi 9, penggunaan bensin RON 90 atau RON 88 sebenarnya sudah mencukupi kebutuhan mesin. Menurutnya, memaksakan penggunaan bensin RON tinggi pada mesin kompresi rendah adalah tindakan yang tidak efektif.
“Bensin RON tinggi hanya akan efektif pada mesin kompresi tinggi karena spesifikasi mesinnya memang mendukung. Pemakaian pada mesin kompresi rendah hanya buang-buang uang,” tegasnya.
Risiko “Ngelitik” pada Mobil Modern
Senada dengan Jayan, Eko Setiawan, pemilik bengkel Everest Motors Bintaro, Tangerang Selatan, menyarankan penggunaan bensin RON tinggi khusus untuk mobil-mobil keluaran terbaru atau modern yang umumnya memiliki kompresi mesin tinggi.
“Tujuannya agar performanya optimal dan tidak terjadi ngelitik (knocking), sehingga mendukung kebutuhan mesin yakni tercapainya efisiensi dan tenaga,” jelas Eko.
Eko memaparkan bahwa suara ngelitik muncul akibat ledakan tidak terkontrol di dalam ruang bakar. Kondisi ini menyebabkan suara mesin menjadi kasar, tenaga hilang, dan berpotensi merusak komponen piston dalam jangka panjang. Semakin tinggi angka RON, semakin sulit bensin meledak sebelum waktunya, membuat pembakaran lebih terkendali.
“Contohnya, RON 90 lebih mudah knocking dibanding RON 92 atau 98 di mesin modern. Selain itu, bensin RON tinggi dapat membantu pembakaran lebih bersih, memberikan tenaga lebih optimal, dan lebih irit,” tambahnya.
Lebih lanjut, Eko menjelaskan konsekuensi jika mobil modern dipaksa menenggak bensin oktan rendah. Meskipun mobil modern dilengkapi teknologi canggih, performanya akan tetap terpangkas.
“Bila mobil modern dikasih bensin RON rendah, maka knock sensor akan menyesuaikan waktu pengapian untuk mencegah ngelitik. Tapi konsekuensinya, tenaga akan turun karena oktan terlalu rendah,” pungkas Eko.
Dengan demikian, kunci utama dalam memilih bahan bakar bukanlah harga yang paling mahal, melainkan kesesuaian antara angka oktan bensin dengan rasio kompresi mesin kendaraan Anda.
Comment