MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Sejumlah titik penumpukan sampah di dalam Kota Makassar kembali dikeluhkan warga. Salah satunya di depan Kompleks Perumahan TVRI Jalan Mallengkeri Raya, Kecamatan Tamalate.
Setiap hari sampah menumpuk di tepi jalan. Bahkan, masuk ke badan jalan. Parahnya lagi, ada yang dibuang ke drainase atau selokan. Ini mendapat sorotan tajam warga, yang setiap harinya melintas di jalan tersebut.
“Jalan raya sudah jadi tempat pembuangan sampah. Ini membuat pemandangan kota jorok dan tidak sedap dipandang mata,” keluh Sita, warga Jalan Daeng Tata Raya.
Kondisi tersebut dinilai perlu mendapat perhatian serius dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, agar tidak semakin mengganggu kenyamanan masyarakat. Apalagi, Kota Makassar target Piala Adipura.
Kepala Bidang Persampahan DLH Kota Makassar, Dr. Bau Asseng, menjelaskan bahwa persoalan sampah menumpuk sampai ke badan jalan dan drainase di beberapa titik dalam kota, kerap muncul karena kurangnya kolaborasi antara warga dan pihak penanggung jawab wilayah.
Selain itu, masih banyak area “abu-abu” yang belum memiliki kejelasan terkait pengelolaan sampah, karena berada di antara dua wilayah yang berbeda.
“Umumnya lokasi-lokasi abu-abu ini membuat tanggung jawab pengelolaan tidak jelas, khususnya di area yang berbatasan antarKecamatan dan Kelurahan. Ketidaktahuan masyarakat dan jauhnya jangkauan layanan membuat batas-batas wilayah ini perlu terlayani secara lebih optimal,” jelas Bau Asseng, Rabu (26/11/2025).
Keluhan warga terkait tumpukan sampah, juga disampaikan Ibu rumah tangga, Icha dari wilayah Bontobila, menunjukkan masih adanya praktik saling lempar tanggung jawab antarwilayah.
Bau Asseng menilai hal ini harus ditangani serius, mengingat sampah yang tidak dipilah dan dibiarkan menumpuk dapat menimbulkan bau tidak sedap, terutama saat musim hujan seperti saat ini.
Menanggapi hal tersebut, ia meminta masyarakat Kota Makassar untuk lebih proaktif melaporkan kondisi lapangannya serta membangun komunikasi langsung dengan petugas persampahan.
Menurutnya, langkah itu penting agar layanan dapat segera ditindaklanjuti.
Sejumlah titik penumpukan sampah yang kerap menjadi sumber aduan warga di antaranya berada di Kawasan Buntusu, Katimbang, serta beberapa lokasi transfer sampah lainnya.
DLH Kota Makassar menegaskan pentingnya koordinasi antara Kecamatan dan Kelurahan terkait, untuk memastikan pengawasan berjalan baik dan persoalan tidak terus berulang.
“Kami minta juga warga untuk senantiasa menjaga kebersihan, demi keindahan dan kenyamanan kota kita tercinta,” harap Bau Asseng. (*)
Comment