MENITNEWS.COM, PANGKEP — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pangkep dari Partai Nasdem, Ikbal Chaeruddin, kini berada dalam posisi yang semakin tersudut.
Ikbal menghadapi desakan publik yang kian menguat menyusul dugaan keterlibatannya dalam kasus permintaan ‘fee’ proyek yang kini bergulir di dua ranah pengusutan sekaligus: internal dewan dan partai politiknya.
Pengusutan Internal dan Tuntutan Mahasiswa
Kasus ini mencuat setelah tangkapan layar (screenshot) berisi narasi yang diduga terkait permintaan ‘fee’ proyek viral di kalangan masyarakat Pangkep. Narasi tersebut, yang disebut-sebut salah kirim ke WhatsApp Story milik Ikbal Chaeruddin, segera menghebohkan publik dan memantik reaksi keras.
Ketegasan dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi sorotan utama. Masyarakat dan pihak-pihak yang mengkritisi kasus ini menantikan langkah konkret dan sanksi tegas yang akan diambil oleh partai berlambang restorasi tersebut.
Desakan agar legislator tersebut diproses hukum dan etik datang dari kalangan mahasiswa. Kelompok mahasiswa di Pangkep telah menggelar unjuk rasa, secara lantang menuntut agar Ikbal Chaeruddin segera diberhentikan dari jabatannya sebagai anggota DPRD dan diproses sesuai ketentuan yang berlaku.
Nasib Ikbal Chaeruddin di Ujung Tanduk
Saat ini, Ikbal Chaeruddin harus menghadapi dua pengusutan paralel. Pertama, pengusutan secara internal di DPRD Pangkep yang kemungkinan akan berkaitan dengan kode etik dan tata tertib dewan. Kedua, pengusutan di internal Partai Nasdem yang akan menentukan nasib keanggotaan dan posisinya di kursi legislatif.
Publik menanti perkembangan lebih lanjut dari proses pengusutan ini, khususnya keputusan akhir dari Partai Nasdem Sulsel terkait dugaan pelanggaran etika dan hukum yang dilakukan oleh kadernya. (*)
Comment