MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Kecamatan Tamalate Kota Makassar, kini menunjukkan langkah progresif dan konkret dalam mengatasi isu persampahan.
Wilayah yang dikenal padat penduduk ini, secara aktif dan masif mengoptimalkan implementasi program Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R) sebagai strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Inisiatif ini menandai komitmen kuat Kecamatan Tamalate, untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan mandiri dari timbunan sampah, sejalan dengan visi “Makassar Kota Dunia”.
Dari TPA Menuju Sirkular Ekonomi Lokal
Program TPS3R berfokus pada pengolahan sampah di tingkat sumber atau komunitas, meminimalkan jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) seperti Antang.
Melalui TPS3R, sampah dipilah, diolah, dan dikembalikan nilainya. Sampah organik diolah menjadi kompos atau media tanam, sedangkan sampah anorganik didaur ulang menjadi produk bernilai ekonomi atau dijual ke industri daur ulang.
Camat Tamalate, Emil Yudianto Tadjuddin, menjelaskan bahwa di wilayahnya, optimalisasi ini mencakup peningkatan kapasitas mesin pengolah, pelatihan intensif bagi Petugas dan Masyarakat, serta penguatan sinergi dengan Bank Sampah di Tingkat RT/RW.
Penerapan teknologi sederhana namun efektif, seperti komposter skala komunal dan mesin pencacah plastik, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Sinergi dan Edukasi Kunci Utama
Camat Tamalate, Emil Yudianto Tadjuddin, menegaskan bahwa keberhasilan program ini sangat bergantung pada partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat. Ia melihat TPS3R bukan sekadar tempat pembuangan, melainkan pusat edukasi dan pemberdayaan ekonomi.
TPS3R adalah jantung pengelolaan sampah kita di Kecamatan Tamalate. Ini bukan hanya tentang memindahkan sampah, tetapi tentang mengubah mindset dan perilaku masyarakat.
“Saya berpesan, mari kita jadikan sampah sebagai berkah, bukan musibah. Melalui TPS3R, kita bisa mengurangi volume sampah ke TPA hingga 60-70 persen. Bahkan, menciptakan peluang usaha baru dari daur ulang. Sinergi antara Pemerintah, Petugas Kebersihan, dan terutama kesadaran warga memilah dari rumah adalah kunci utama!,” papar Emil, Minggu (7/12/2025).
Optimalisasi TPS3R ini diharapkan memberikan dampak langsung. Antara lain:
Pengurangan Volume Sampah: Secara signifikan mengurangi beban TPA.
Peningkatan Kualitas Lingkungan: Mengurangi polusi dan menciptakan lingkungan yang lebih higienis.
Pemberdayaan Ekonomi: Menciptakan lapangan kerja bagi warga lokal yang terlibat dalam proses pemilahan dan pengolahan, serta menambah nilai ekonomi dari sampah.
Kecamatan Tamalate kini menjadi percontohan (model) pengelolaan sampah terdesentralisasi di Kota Makassar, membuktikan bahwa penanganan sampah yang tuntas dan berkelanjutan dimulai dari tingkat komunitas. (*)
Comment