Di Hadapan 2.500 Mahasiswa Unhas, Menhan RI Tegaskan Jangan Biarkan Potensi Ancaman Berkembang Tanpa Respons

ads
ads

MENITNEWS.COM, MAKASSAR — Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI), Jenderal TNI (Purn) Syafrie Sjamsoeddin, menegaskan masa depan Ketahanan Nasional bertumpu pada kualitas intelektual dan karakter generasi muda.

Sebagai Perguruan Tinggi, Unhas bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan simbol persatuan Indonesia Timur yang harus dijaga melalui komitmen, disiplin, dan integritas.

Hal ini disampaikan dalam kuliah umum yang berlangsung di Baruga A.P Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Selasa (9/12/2025).

Di hadapan 2.500 Mahasiswa dan Dosen, Syafrie Sjamsoeddin menyampaikan, Unhas merupakan Kampus pejuang yang selama ini melahirkan para pemimpin berkapasitas tinggi. Karakter disiplin, ketegasan moral, serta sikap anti-anarkisme yang harus terus dijaga menjadi pondasi utama dalam membangun ketangguhan Nasional.

Menhan Syafrie mendorong Mahasiswa untuk mencari pengetahuan yang luas, menemukan terobosan baru, dan memanfaatkan seluruh fasilitas Kampus yang lengkap sebagai laboratorium pembentukan kapasitas.

Kampus sebagai pusat pengetahuan memiliki peran strategis dalam mendorong lahirnya terobosan yang dapat memperkuat pertahanan dan kesejahteraan Bangsa.

“Kemampuan bertahan menjadi pengetahuan penting bagi seluruh masyarakat, termasuk Mahasiswa. Situasi global yang dinamis, menuntut generasi muda untuk tidak membiarkan potensi ancaman berkembang tanpa respon. Semangat Mahasiswa harus kokoh, Kita menghadapi musuh dalam selimut, sehingga kewaspadaan dan karakter menjadi benteng utama,” jelas Syafrie Sjamsoeddin.

Dalam paparannya, Syafrie juga memberi apresiasi terhadap kontribusi Sivitas Akademika Unhas, yang secara aktif terlibat dalam misi kemanusiaan di berbagai daerah bencana. Menurutnya, pengiriman tim relawan merupakan cerminan dan bukti bahwa Perguruan Tinggi bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang pengabdian nyata.

Tidak lupa, dirinya juga mengingatkan kepada mahasiswa untuk tidak menyimpang dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, dan memastikan bahwa ilmu yang diperoleh di Kampus dapat diaktualisasikan dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

Tidak hanya berbicara tentang kontribusi pendidikan tinggi dalam ketahanan nasional, dirinya juga menguraikan landasan konseptual pertahanan negara sebagaimana diatur dalam Pasal 30 UUD 1945.

Filosofi ini melahirkan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata), sebuah konsep yang menempatkan rakyat sebagai bagian integral dalam menjaga kedaulatan bangsa dan menghadapi berbagai ancaman.

Dirinya menyampaikan bahwa kondisi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) saat ini berada dalam keadaan terjaga dan terkendali. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa stabilitas ini harus dirawat secara kolektif melalui partisipasi seluruh elemen Bangsa, termasuk Perguruan Tinggi sebagai pusat pencetak pemimpin masa depan.

Sebagai penutup, Syafrie menyampaikan optimismenya terhadap masa depan Unhas sebagai pusat lahirnya Pemimpin Bangsa. Ia berharap nilai-nilai perjuangan, disiplin, dan semangat persatuan terus terjaga, sehingga Unhas dapat mempertahankan posisinya sebagai salah satu pondasi strategis persatuan dan ketahanan Indonesia dari Wilayah Timur.

Sebelumnya, dalam sambutannya Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc. menyambut hangat kehadiran Menhan.

“Kehadiran Bapak Menteri telah lama kami nantikan. Kami berharap mahasiswa memperoleh inspirasi dan motivasi dari kuliah umum hari ini,” kata Prof. JJ.

Rektor Unhas: Menhan Sjafrie Inspirasi Moral dan Teladan Kepemimpinan

Rektor Unhas Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc, menyampaikan Sjafrie Sjamsoeddin, merupakan representasi kuat nilai-nilai luhur Bugis-Makassar. Nilai-nilai ini, menurut Prof JJ, menjadikan kehadiran Menhan tidak hanya sebagai kehormatan bagi Unhas, tetapi juga sebagai inspirasi moral bagi mahasiswa sebagai pemimpin masa depan.

Lebih lanjut, Prof JJ memberikan gambaran singkat perjalanan dan proses transformasi Unhas sebagai perguruan tinggi terkemuka Indonesia, yang secara berkelanjutan terus memperkuat perannya dalam menyediakan pendidikan berkualitas dan mendorong kemajuan sosial-ekonomi.

“Unhas telah banyak melahirkan Tokoh-tokoh Nasional, seperti Jusuf Kalla, Baharuddin Lopa, dan Andi Amran Sulaiman. Kehadiran para alumni yang menduduki posisi strategis di Tingkat Nasional, merupakan bukti konkret kontribusi Unhas dalam menyiapkan pemimpin yang berintegritas,” jelas Prof JJ.

Sebagai PTNBH satu-satunya di Kawasan Timur, Unhas berperan sebagai anchor. Sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto, Unhas juga mempercepat arah inovasi berbasis kebermanfaatan, mulai dari Bibit Jagung Jago, Ayam Kampung Allope, Drone Penebar Benih, hingga pengembangan mobil listrik.

Menutup sambutannya, Prof. JJ menyampaikan bahwa Unhas siap memperluas dampak inovasi melalui Dapur MBG, program Sekolah Rakyat, dan Kolaborasi Koperasi Merah Putih.

Ia menyatakan harapan agar kuliah umum ini memberikan arahan strategis dan pemahaman mendalam bagi sivitas akademika mengenai relevansi pertahanan negara di tengah dinamika global.

“Kami percaya wawasan Bapak Jenderal akan menjadi bekal penting bagi kami untuk terus berkontribusi bagi Bangsa,” tutupnya.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 2.500 peserta yang terdiri atas Mahasiswa Unhas dan Sivitas Akademika lainnya berpartisipasi aktif mengikuti kuliah umum.

Antusiasme peserta terlihat dari pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan kepada narasumber. Seluruh rangkaian acara berjalan dengan tertib, dan interaktif berakhir pada pukul 11.00 WITA. (*)

Comment